Sukses

Sebar Aliran Listrik di Asmat, PLN Butuh Akses Jalan

Pemerintah diharapkan membangunan akses jalan untuk menjangkau pemukiman penduduk sehingga memudahkan PLN membangun infrastruktur kelistrikan.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) membutuhkan peran instansi lain untuk bisa meratakan kelistrikan di Kabupaten Asmat, Papua. Salah satu kebutuhan yang mendesak adalah akses jalan yang memadai.

Manajer Area PLN Timika Salmon ‎Kareth mengatakan, Asmat sebenarnya sudah tersentuh listrik PLN. Namun, hanya beberapa wilayah yaitu Agats dengan daya mampu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1.400 kilo Watt (kW) dan Atsi 310 kW.

"Listrik untuk di Asmat selama ini sudah berjalan, memang lisdes (listrik desa) di Agats sudah lama PLN masuk ke sana. Atsi sudah ada listirk kita di sana," kata Salmon, saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti dikutip Minggu (11/2/2018).

Menurut Salmon, PLN sudah memiliki rencana memperluas jaringan kelistrik di Asmat. Hal ini untuk memberikan rasa keadilan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Asmat.

Namun untuk mengeksekusi rencana tersebut tidak bisa dilakukan PLN sendiri. Pasalnya, mayoritas wilayah Asmat yang bermedan rawa belum memiki akses jalan memadai.

Kondisi ini memb‎uat PLN mengalami kesulitan untuk membangun infrastruktur kelistrikan di wilayah tersebut.

"Memang kehidupan di Asmat berbeda, ada akses jalan hanya papan, hanya bisa motor saja itu khusus di ibu kota kabupatennya. Kalau ibu kota kabupaten seperti ini, bagaiman pinggiranya?" tutur Salmon.

Salmon pun berharap, pemerintah pusat dan daerah membangunan akses jalan untuk menjangkau permukiman penduduk, dengan begitu akan memudahkan PLN membangun infrastruktur kelistrikan, sehingga masyaraat Asmat dapat merasakan fasilitas seperti yang didapat masyarakat di wilayah lain.

"Untuk di Papua harus berani seperti yang Pak Jokowi lakukan, mudah-mudahan adanya kasus Asmat ini (gizi buruk) jadi perhatian, mungkin dari pemukiman dan perumahan dari Pekerjaan Umum. Kalau ada perencanaan membangun jalan, PLN bisa menyesuaikan supaya membuat masyartakat bisa lebih maju, modern dan sejahtera," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

600 Lampu Ramah Lingkungan

Sebelumnya, PLN wilayah Papua dan Papua Barat (PLN WP2B) memberikan 600 buah lampu ramah lingkungan. Sumbangan ini diberikan khusus kepada masyarakat tak mampu di Kabupaten Asmat, dalam upaya pemulihan Kejadian Luar Biasa (KLB) Asmat.

Lampu ramah lingkungan dengan nominal Rp 780 juta langsung dipasang di rumah warga. Dalam satu rumah, terdapat maksimal tiga lampu penerangan.

"Ini lampu yang bersumber dari energi matahari. Bantuan ini kami berikan sebagai kepedulian PLN kepada masyarakat di Asmat dalam hal penerangan. Kami terus berupaya melistriki masyarakat Asmat," ujar General Manager PLN WP2B, Yohanes Sukrislismono usai memberikan bantuan kepada masyarakat di Kampung Mbait, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Rabu lalu. 

Wakil Bupati Asmat Thomas E. Safanpo menuturkan, selama ini warga setempat masih menggunakan penerangan yang bersumber dari genset, bahkan pelita atau lilin. Kelistrikan di Kabupaten Asmat juga belum dikelola oleh PLN, melainkan masih dikelola oleh pemerintah setempat.

"Kami berharap dalam waktu dekat pengoperasian listrik di Agats atau distrik lainnya di Asmat dapat dikelola oleh PLN, sehingga diharapkan 23 distrik dapat diterangi oleh PLN," katanya.

Dukungan bantuan yang diberikan dalam pemulihan KLB Asmat tak hanya itu saja. PLN WP2B juga memberikan bantuan bahan makanan senilai Rp 50 juta.