Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, tatanan ekonomi global di masa depan dalam jangka waktu menengah akan berubah karena tiga hal.
Tiga hal yang dapat merubah tatanan ekonomi global tersebut adalah pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT), kendaraan listrik, dan bisnis online.
"Menurut saya ekonomi baru di masa mendatang dalam waktu yang sangat dekat itu ada tiga," kata Jonan, dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (10/2/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Jonan, saat ini pemerintah terus gencar membangun pembangkit listrik berbasis EBT. Pada 2017, kapasitas pembangkit EBT nasional telah meningkat sebesar 3,4 persen dari tahun sebelumnya, sebesar 9,1 Gigawatt (GW) dari 8,8 GW pada 2016.
Untuk meningatkan kontribusi pembangkit EBT dalam kelistrikan naional, pembangunan pembangkit berbasis EBT tersebut digenjot, meliputi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap tahap 1 dan rencana pengembangan tahap 2, PLTB Jeneponto, PLTB Tanah Laut.
Selain itu juga PLT Arus Laut Larantuka, PLT Surya Terapung Cirata, PLTM Wadubori, hingga PLTMH Warabiai.
Â
Kendaraan Listrik
Jonan melanjutkan, terkait kendaraan listrik, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen, dengan mendatangkan teknologi kendaraan listrik, serta menuangkannya dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional.
Pemerintah juga sedang merancang Peraturan Presiden tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik untuk Transportasi Jalan yang sudah memasuki tahap finalisasi.
Diproyeksikan terjadi peningkatan populasi kendaraan bertenaga listrik atau hybrid pada 2025 sebesar 2.200 unit mobil dan 2,1juta unit sepeda motor.
‎Ke depan, dunia perbankan juga diprediksi juga akan mulai ikut tergeser. Keberadaan bank secara fisik akan berubah wujud menjadi lebih sederhana melalui sistem online.
"Nanti 10 tahun lagi akan habis (fisik perbankan) ini," ungkap Jonan.
Dengan demikian, yang menjadi tantangan terbesar ke depan adalah memberikan akses energi kepada semua lapisan masyarakat dengan harga terjangkau.
‎"Ini tantangan besar kita bagaimana menjalankan sila ke-5, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana Bapak Presiden bilang," tutup Jonan.
Advertisement