Liputan6.com, Jakarta Hari raya Imlek diharapkan menjadi momen untuk meningkatkan kembali kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), khususnya asal China ke Bali. Terlebih perayaan tahun baru China ini juga bertepatan juga dengan libur panjang pada akhir pekan depan.
Ketua Bali Hotel Association (BHA) Ricky Putra, mengatakan, akibat adanya aktivitas Gunung Agung, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali memang mengalami penurunan.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai contoh, dari target yang diharapkan mencapai 1,5 juta kunjungan, pada tahun lalu jumlah kunjungan turis asal Negeri Tirai Bambu tersebut diperkirakan hanya sebesar 1,3 juta.
"Tahun lalu China itu hampir 1,3 juta. Harusnya bisa 1,5 juta-1,6 juta, tapi karena ada kejadian itu, mungkin maksimal cuma 1,3 juta kalau tidak salah," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (11/2/2018).
Namun menurut dia, sejak awal tahun ini jumlah kunjungan wisatawan China mulai meningkat. Meski belum sepenuhnya kembali normal, namun ada peningkatan sekitar 85 persen dibandingkan pasca erupsi Gunung Agung.
"Ini tamu-tamu China 85 persen sudah kembali ke Bali. Ini sesuatu yang sangat positif," kata dia.
Oleh sebab itu, lanjut Ricky, dengan adanya libur panjang Imlek ini diharapkan bisa mendorong meningkatkan jumlah wisatawan asal China untuk kembali ke Bali. Pada tahun ini ditargetkan jumlah turis asal China ke Bali mencapai 1,6 juta kunjungan.
‎"Tahun ini diharapkan bisa naik lain, mungkin 1,6 juta. Semoga ini bisa pulih lagi," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Singkirkan China, Turis Singapura Paling Banyak Berkunjung ke RI
‎Badan ‎Pusat Statistik (BPS) mencatatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Desember 2017 sebesar 1,15 juta wisatawan. Singapura menyingkirkan China sebagai negara dengan jumlah kunjungan turis terbanyak ke Indonesia.
Kepala BPS, Suhariyanto, atau yang akrab disapa Kecuk mengungkapkan, jumlah kunjungan turis ke Indonesia sebanyak 1,15 juta pada Desember 2017. Angka ini naik 8 persen dibanding realisasi November 2017 sebanyak 1,06 juta kunjungan.
Dibandingkan Desember 2016 yang tercatat 1,11 juta kunjungan, capaian periode yang sama tahun lalu naik tipis 3,03 persen.
"Ada kenaikan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Desember 2017 karena ada libur Maulid, libur anak sekolah, libur Natal dan Tahun Baru," ujar Kecuk saat Rilis Inflasi Januari 2018 di kantornya, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Dia mengakui bahwa kenaikan jumlah kunjungan turis di akhir tahun lalu tidak terlalu signifikan akibat dampak letusan Gunung Agung di Bali.
Peristiwa itu menyebabkan jumlah kunjungan turis yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai menurun drastis di periode tersebut.
Jumlah kunjungan wismannya hanya 307,3 ribu turis pada Desember 2017 atau merosot 14,16 persen dibanding November 2017 sebanyak 358 ribu kunjungan.
Capaian di Desember 2017 juga turun drastis 29,83 persen dibanding Desember 2016 yang sebanyak 438 ribu kunjungan turis melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai.
"Belum recovery untuk jumlah kunjungan wisman melalui Bali. Jadi masih mengalami penurunan. Kalau sudah selesai, maka dampaknya juga selesai," ucap Kecuk.
Â
Advertisement