Liputan6.com, Jakarta - Sebagai seseorang yang memiliki bisnis, jangan mudah merasa puas karena bisnis yang sedang Anda geluti berjalan dengan baik, seperti Anda bisa memberi gaji kepada karyawaan secara teratur setiap bulannya dan Anda juga bisa menikmati keuntungan bisnis untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun, contoh-contoh tersebut tidak bisa memastikan bahwa kondisi bisnis baik-baik saja. Karena itu, kenali lebih jauh seperti apa kondisi keuangan bisnis yang sehat.
Advertisement
Baca Juga
Berikut ini adalah hal-hal yang menandakan keuangan bisnis Anda dalam kondisi yang sehat, seperti dikutip dari Cermati.com:
1. Pemasukan Lebih Besar dari Pengeluaran
Salah satu ciri bahwa keuangan bisnis Anda dalam kondisi yang sehat adalah Anda memperoleh keuntungan atau pemasukan yang konsisten setiap bulannya. Maksud dari keuntungan yang konsisten adalah ketika jumlah pemasukan dari bisnis tersebut seimbang dengan jumlah pengeluaran.
Agar konsistensi keuangan tetap terjaga, Anda sebagai pemilik bisnis harus mencatat semuanya dengan jelas. Jika jumlah pengeluaran tidak melebihi jumlah pemasukan, ini berarti bisnis Anda masih berada dalam kondisi yang sehat.
Namun, jika ternyata jumlah pengeluaran Anda sewaktu-waktu menjadi lebih banyak daripada jumlah pemasukan, hal ini jangan Anda sepelekan begitu saja.
Anda harus mencari penyebabnya dan juga melakukan tindakan lebih lanjut untuk mengembalikan kestabilan keuangan bisnis Anda. (Baca Juga: Cara Dapatkan Tiket Murah Java Jazz Festival 2018)
2. Adanya Alokasi Pengeluaran untuk Dana Cadangan
Ciri lain yang bisa membuat bisnis Anda dikatakan sukses adalah ketika mempunyai dana cadangan. Dana ini sangat bermanfaat bagi bisnis Anda karena bisa dicairkan sewaktu-waktu ketika ada kebutuhan mendesak terkait dengan bisnis yang digeluti. Dana cadangan ini biasanya didapatkan dari separuh hasil keuntungan bisnis.
Manfaatnya dirasakan ketika tiba-tiba ada hal medesak seperti mitra kerja yang sudah ikut kontrak kerja sama dengan Anda untuk menjalankan proyek besar ternyata membatalkan kontrak. Tentu hal ini akan berisiko pada kinerja bisnis Anda, bukan?
Nah, di sini dana cadangan berperan penting untuk menutupi kerugian operasional di mana Anda membutuhkan bantuan lebih dari beberapa karyawan kepercayaan dan tidak lupa juga Anda memberikan gaji lebih tambahan kepada mereka karena sudah membantu menjalankan proyek besar tersebut.
3. Keuntungan Tidak Seluruhnya Dialokasi untuk Investasi
Pada saat bisnis menghasilkan laba yang cukup memuaskan dan kemudian Anda tidak berkeinginan untuk memakai hasil laba tersebut dalam waktu dekat, Anda biasanya berkeinginan untuk menginvestasikan kembali uang tersebut agar menjadi lebih besar lagi.
Memang investasi ini bisa bermanfaat untuk masa depan, tapi jangan mudah memutuskan berinvestasi dengan megalokasikan seluruh laba perusahaan Anda. Sebaiknya, Anda harus berpikir ulang dalam menginvestasikan uang Anda seluruhnya.
Cobalah taruh beberapa persen dari laba bisnis Anda ke dana cadangan karena bisa berguna untuk kepentingan bisnis Anda sewaktu-waktu ketika uang dalam bentuk investasi belum bisa dicairkan.
Advertisement
4. Bisnis Terbebas dari Utang
Memang biasanya pada saat awal membuka bisnis, Anda membutuhkan biaya lebih sebagai modal dari pinjaman atau utang kepada pihak lain seperti bank. Tentu hal ini merupakan hal yang normal dilakukan bisnis baru.
Seiring berjalannya waktu, bisnis Anda akan terus berkembang dan mengantongi keuntungan yang lebih untuk membayar utang yang pernah Anda pinjami sebagai modal awal bisnis.
Dengan melunasi utang, tentu akan memberikan keuntungan yang bersih tanpa ada tanggungan dan sangkut paut pihak dari luar berupa utang.
Mengapa Kondisi Keuangan dalam Bisnis Harus Sehat?
Penguasaan dalam manajemen keuangan sangat berperan penting terhadap kelangsungan bisnis jangka panjang. Sebab jika Anda tidak cermat dalam mengalokasikan segala bentuk biaya ke dalam bentuk catatan atau laporan keuangan, nantinya bisa memberikan dampak buruk terhadap kondisi keuangan. Tentu Anda tidak menginginkannya, bukan?
Namun, jika bisnis Anda sudah memiliki ciri-ciri di atas, itu berarti bisnis Anda sudah mempunyai kondisi keuangan yang sehat.