Sukses

Incar Milenial Jadi Konsumen Bisnis, Datang ke Acara Ini

Munculnya generasi milenial membuat pelaku usaha harus memutar otak karena karateristik generasi ini sangat dinamis.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada 2018 di angka 5,4 persen. Disadari bahwa salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi tersebut adalah konsumsi masyarakat terutama generasi milenial atau yang biasa dikenal dengan generasi Y (generasi bebas).

Berdasarkan data Bappenas, jumlah milenial di Indonesia mencapai 84 juta orang pada 2015. Sedangkan jumlah penduduk di Indonesia mencapai 255 juta. Artinya, jumlah millenials mencapai 33 persen dari penduduk Indonesia.

Munculnya generasi milenial membuat pelaku usaha harus memutar otak karena karateristik generasi ini sangat dinamis. Bagaimana solusinya agar bisnis Anda sukses di era milenial?

Jawabannya bisa Anda temukan di ajang Artpreneur Talk 2018 yang akan digelar pada 14 Februari, bertempat di Ciputra Artpreneur Theater. Artpreneur Talk 2018 memilih generasi milenial sebagai pokok pembahasan dengan tema "Converting Millennials Into New Brand Lovers".

Artpreneur Talk 2018 akan menampilkan moderator yang kredibel dan pembicara terkemuka di industri.

Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Rina Ciputra Sastrawinata mengatakan, program ini merupakan bentuk kepedulian Ciputra Group dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Artpreneur Talk ini menjadi acara tahunan yang menyediakan konten menarik, mendidik dan beragam tentang topik hangat terkini. Ini merupakan salah satu bentuk kontribusi kami kepada Indonesia,” kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (12/2/2018).

Para pembicara yang akan tampil di antaranya adalah William Tanuwidjaja, Co-Founder dan CEO Tokopedia, Piotr Jakubowski, Chief Marketing Officer GO-JEK, Farhana Devi Attamimi, Executive Director of Strategy, Hakuhodo Network Indonesia, Anton Wirjono, Founder The Goods Dept, Eka Sugiarto, Head Of Media Unilever Indonesia & SEAA, dan masih banyak lagi pembicara yang bisa memberikan solusi terhadap perusuhaan yang ingin memenangkan pertempuran di era digital.

Artpreneur Talk juga mengundang beberapa influencer milennial terkenal seperti Agung Hapsah, Content Creator dengan 770k subscribers dan 41 juta views, Ayudia Bing Slamet dengan 1,1 juta Instagram followers dan Benakribo dengan 220k Youtube subscribers.

Dijelaskan lebih lanjut, generasi milenial menjadi tema utama karena anak muda yang identik dengan melek teknologi dan pop culture merupakan kekuatan potensial Indonesia yang sangat besar.

Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah usia angkatan kerja (15 hingga 64 tahun) mencapai 180 juta jiwa (70 persen) pada 2020-2030. Sementara itu populasi penduduk Indonesia yang berusia antara 15 hingga 34 tahun sangat besar, yakni mencapai 34,45 persen.

Acara Artpreneur Talk 2018 tersebut akan dibuka oleh Ir. Ciputra, pendiri dari Ciputra Group.

 

 

2 dari 2 halaman

Transisi Bisnis

Dalam press conference yang digelar pada 30 Januari lalu, Ciputra menjelaskan tentang kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang terjadi transisi dari pola bisnis konvensional ke bisnis digital.

“Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara sehingga punya peranan penting di tingkat global. Yang perlu diperhatikan adalah situasi bisnis di Indonesia saat ini tengah berada pada era transisi dari bisnis berbasis konvensional atau tradisional menuju ke era digital. Transisi ini membutuhkan kiat khusus agar pelaku bisnis bisa tetap bersaing dan menjadi pemenang,” kata dia.

Sementara itu, Piotr Jakubowski (CMO GO-JEK) yang juga akan menjadi salah satu pembicara di Artpreneur talk 2018 menjelaskan pentingnya peranan dunia ICT di era milenial.

Senada dengan Ciputra dan Rina Ciputra Sastrawinata, Piotr menganggap Indonesia memiliki dua potensi utama yang bisa menjadi kekuatan yaitu generasi milenial dan pemanfaatan teknologi digital sebagai model bisnis masa depan sebagai pendorong tumbuhnya ekonomi.

“Dalam mengembangkan usaha di era digital baik itu startup atau bisnis lainnya, penting untuk memiliki diferensiasi. Di sinilah generasi milenial memiliki peran penting karena mereka biasanya memiliki ide-ide brilian yang kreatif dan seringkali tidak terpikirkan sebelumnya,” ujar PiotrJakubowski, Chief Marketing Officer GO-JEK.

Sedangkan Yoris Sebastian, founder of OMG Consulting sekaligus salah satu penulis buku berjudul Generasi Langgas Millenials Indonesia mengatakan saat ini millennials entrepreneur di era digital masih sangat rendah. Padahal, menurut Yoris, potensinya cukup besar untuk generasi langgas yang karakteristiknya suka kebebasan.

“Mereka seharusnya menjadi entrepreneur bukan menjadi karyawan,” tutur Yoris.

Nah, bagaimana menyikapi persoalan tersebut? Jawabannya Akan Anda temukan pada tanggal 14 Februari dalam acara Artpreneur Talk 2018.