Sukses

Kendall Jenner Raup Jutaan Dolar AS, Model Lain Mengeluh Kurang Gaji

Mewahnya New York Fashion Week tentu membuat siapa saja berdecak kagum. Namun ternyata ada fakta tersembunyi yang tidak diketahui banyak orang.

Liputan6.com, New York - New York Fashion Week kembali digelar. Dalam acara ini, banyak desainer yang berlomba-lomba untuk menampilkan koleksi busana mewahnya yang bernilai ribuan dolar Amerika Serikat (AS).

Mewahnya New York Fashion Week tentu membuat siapa saja berdecak kagum, terutama saat melihat penampilan para model cantik yang berjalan sangat piawai di atas catwalk.

Namun ternyata ada fakta tersembunyi yang tidak diketahui banyak orang. Nyatanya, di balik megahnya acara tersebut, situasi keuangan model-model yang berjalan di New York Fashion Week tersebut justru tidak glamor seperti yang terlihat.

Mereka hanya mampu menghasilkan sekitar US$ 50 ribu atau Rp 677,13 juta (US$ 1=Rp 13.542) per tahunnya. Tentu mengejutkan, bukan?

Hanya model yang berhasil memiliki ketenaran saja yang mampu meraup penghasilan tinggi dari pekerjaannya tersebut. Terbukti, 10 model dengan bayaran tertinggi mampu menghasilkan kolektif US$ 109,5 juta atau Rp 1,48 triliun antara Juni 2016 dan Juni 2017, menurut Forbes, seperti yang dikutip dari Business Insider, Jumat (23/2/2018).

Lantas, siapakan model yang memiliki bayaran tertinggi? Adalah model yang memiliki 87,5 juta pengikut di Instagram, yaitu Kendall Jenner (22), yang berhasil masuk dalam posisi teratas model dengan bayaran tertinggi terbaru yang menghasilkan total US$ 22 juta atau Rp 297,93 miliar.

Sedangkan untuk posisi kedua model dengan bayaran tertinggi, ditempati oleh Gisele Bündchen (37), dengan mencatatkan penghasilan total senilai US$ 17,5 juta atau Rp 236,99 miliar. Sebelumnya, dia masuk dalam posisi pertama pada daftar Forbes 2016, dengan penghasilan total senilai US$ 30,5 juta atau Rp 413,05 miliar.

2 dari 2 halaman

Model Lain Mengeluh Kurang Gaji

Di New York, rata-rata model menghasilkan US$ 48.130 atau Rp 651,8 juta, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja. Itu hanya sepertiga dari gaji Manhattanite yang rata-rata penghasilan tahunannya senilai US$ 144.716 atau Rp 1,95 miliar.

"Model-banyak di antaranya adalah anak di bawah umur--memiliki daya tawar yang rendah dan seringkali tidak dibayarkan semua gaji yang mereka hasilkan, dibayar dengan upah terlambat, dibayar hanya setelah mengeluh tentang tidak membayar, dibayar dalam 'perdagangan' dan bukan uang, atau sama sekali tidak dibayar," ungkap mantan model dan pendiri dan direktur eksekutif Aliansi Model, Sara Ziff, mengatakan kepada The Daily Beast's Miranda Frum.

Kelly Mittendorf (23), model yang telah pensiun pada tahun 2015 dan telah menghabiskan lima tahun di industri ini, baru-baru ini berbicara dengan New York Times tentang pengalamannya.

"Saya tidak pernah menghasilkan uang dengan baik sebagai model. Saya berhutang dengan agen saya satu per satu. Seorang agen meminta agar setiap akun wanita, dan jika mereka perlu membawa anak perempuannya dari Arizona ke New York untuk membangun portofolionya, agen tersebut akan mengarahkan biaya tiket pesawatnya, untuk membayar fotografer, untuk portofolio fisik itu sendiri, untuk kartu-kartu yang perlu dikembangkan, untuk retouching, untuk apartemen bagi model untuk tetap tinggal."

Meskipun tidak ada jaminan bahwa penghasilan karier seorang model akan membenarkan biaya di muka, satu atau lain cara dia diminta untuk membayar agen tersebut. Dalam kasus Mittendorf, itu berjumlah lima angka utang.

"Saya beruntung bisa memanjat keluar dari itu," katanya kepada New York Timesc, "Butuh waktu bertahun-tahun."