Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) sudah menghabiskan Rp 985,2 triliun untuk membangun infrastruktur selama tiga tahun terakhir (2015-2017). Hasilnya, indeks daya saing infrastruktur Indonesia periode 2017-2018 naik 10 peringkat, berdasarkan World Economic Forum (WEF).
Dikutip dari akun Instagram Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Senin 19 Februari 2018, data Global Competitiveness Index 2017 menunjukkan indeks daya saing infrastruktur Indonesia pada 2017-2018 berada di urutan ke-52.
Baca Juga
Peringkat tersebut menanjak 10 peringkat dari posisi sebelumnya di periode 2015-2016 yang masih berada di posisi 62. Jika dibandingkan periode 2016-2017 yang di urutan 60, indeks daya saing infrastruktur Indonesia 2017-2018 mencatatkan kenaikan delapan peringkat.
Advertisement
Prestasi ini ikut mengerek indeks daya saing global Indonesia di kancah dunia. Periode 2017-2018, indeks daya saing global Indonesia lompat lima peringkat ke posisi 36 dari sebelumnya 41 di periode 2016-2017. Sementara di periode 2015-2016, ada di ranking 37.
Artikel indeks saya saing RI lompat 10 peringkat menyedot perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di kanal bisnis?
Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Senin (19/2/2018):
1. Indeks Daya Saing RI Lompat 10 Peringkat
Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) sudah menghabiskan Rp 985,2 triliun untuk membangun infrastruktur selama tiga tahun terakhir (2015-2017). Hasilnya, indeks daya saing infrastruktur Indonesia periode 2017-2018 naik 10 peringkat, berdasarkan World Economic Forum (WEF).
Dikutip dari akun Instagram Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Senin 19 Februari 2018, data Global Competitiveness Index 2017 menunjukkan indeks daya saing infrastruktur Indonesia pada 2017-2018 berada di urutan ke-52.
Peringkat tersebut menanjak 10 peringkat dari posisi sebelumnya di periode 2015-2016 yang masih berada di posisi 62. Jika dibandingkan periode 2016-2017 yang di urutan 60, indeks daya saing infrastruktur Indonesia 2017-2018 mencatatkan kenaikan delapan peringkat.
Prestasi ini ikut mengerek indeks daya saing global Indonesia di kancah dunia. Periode 2017-2018, indeks daya saing global Indonesia lompat lima peringkat ke posisi 36 dari sebelumnya 41 di periode 2016-2017. Sementara di periode 2015-2016, ada di ranking 37.
Berita selengkapnya baca di sini
2. Biaya Umrah Paling Murah Rp 20 Juta Berlaku Bulan Ini?
Kementerian Agama (Kemenag) memastikan akan menetapkan harga referensi atau biaya umrah Rp 20 juta per orang pada Februari 2018. Keputusan ini akan diikuti dengan terbitnya Peraturan Menteri Agama (Permenag).
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, M Arfi Hatim mengatakan, Kementerian Agama masih terus membahas mengenai harga referensi paket umrah minimal sebesar Rp 20 juta per orang atau jemaah yang menjadi harga acuan bagi biro perjalanan umrah.
"Belum (ditetapkan), masih proses," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin 19 Februari 2018.
Arfi menambahkan, setelah Peraturan Menteri Agama ditetapkan, barulah kemudian menyusul biaya umrah Rp 20 juta.
Berita selengkapnya baca di sini
3. Pilih Hunian dengan Uang Muka di Bawah Rp 10 Juta
Papan merupakan kebutuhan pokok manusia. Sayangnya, pemenuhan perumahan sangat berbeda jauh dengan kebutuhan pokok lainnya seperti sandang dan pangan.Â
Untuk mendapatkan papan membutuhkan banyak dana besar. Harga yang cukup tinggi tentu saja membutuhkan uang muka yang besar. Namun tenang saja, belakangan banyak pengembang yang menawarkan pembayaran uang muka atau down payment (DP) yang terjangkau.
Berita selengkapnya baca di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â