Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Romahurmuziy menyatakan saat ini Komisi XI masih menunggu nama yang akan diajukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi jabatan Gubernur Bank Indonesia (BI). Hal ini menyusul akan berakhirnya masa jabatan Agus Martowardojo pada Mei mendatang.
Ia mengungkapkan,‎ secara fraksi, sejauh ini Fraksi PPP sudah menelusuri rekam jejak dari empat nama yang selama kerap disebut bakal menjadi calon Gubernur BI.Â
"Yang sudah kita telisik latar belakangnya, track record-nya, karir profesionalnya sudah ada. Meski secara resmi tentu pada saatnya kita lakukan fit and proper pada masa sidang berikutnya," ujar dia di acara Gala Dinner Menuju Seabad ITB di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (19/2/2018).
Advertisement
Baca Juga
Romahurmuziy menjelaskan, baik Fraksi PPP maupun Komisi XI hingga saat ini belum memiliki nama yang akan disetujui menjadi Gubernur BI. Menurut dia, hal tersebut masih akan menunggu hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang akan dilakukan Komisi XI.
‎"Belum ada kecenderungan. Tentu kecenderungan kita baru akan terlihat setelah sudah fit and proper, tentu baru kita bisa menilai kapasitas, rekam jejak, integritas. Karena intergritas ini yang paling penting dalam otoritas moneter seperti BI. Kerena apapun meski sudah tidak berhubungan dengan mikro prudensial tapi BI masih menjadi nama esar yang sangat berpengaruh dalam tata kelola keuangan kita," jelas dia.
Namun demikian, lanjut dia, Komisi XI berharap Gubernur BI yang terpilih nanti bisa menjaga stabilitas moneter Indonesia. Selain itu juga bisa meneruskan tren inflasi yang rendah dalam setahun terakhir ini.
"Pada dasarnya kita berharap keberadaan Gubernur BI yang akan kita pilih nantinya melengkapkan prestasi  BI yang dalam 1 tahun terakhir mampu mengendalikan stabilitas moneter dan mampu menekan angka inflasi di Indonesia menjadi salah satu yang paling rendah dalam sejarah Indonesia," kata dia.
 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
3 Kriteria Utama Calon Gubernur BI
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memiliki kriteria yang akan mengisi kursi Gubernur Bank Indonesia (BI). Hal ini menyusul akan berakhirnya masa jabatan Agus Martowardojo pada Mei 2018.
Menurut Jokowi, calon Gubernur BI harus memiliki sejumlah kriteria, seperti mampu memberikan kepercayaan kepada pasar, paham soal kondisi ekonomi makro dan moneter Indonesia, serta mampu menjaga tingkat inflasi yang rendah.
"Tentu saja yang bisa memberikan kepercayaan pasar, mengenai hal-hal berkaitan makro ekonomi kita, moneter, inflasi," ujar dia usai menghadiri Dies Natalis Ke-68 Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Jumat 2 Februari 2018.
Jokowi mengungkapkan, kepercayaan pasar terhadap BI sangat penting. Sebab hal ini juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan investasi di dalam negeri.
"Saya kira kepercayaan publik kepercayaan pasar sangat diperlukan untuk Gubernur BI," kata dia.
Namun demikian, Jokowi mengaku belum mengantongi nama yang akan diajukan kepada DPR RI. Sebab, dirinya juga masih mempunyai waktu hingga akhir Februari untuk mengusulkan nama kepada anggota dewan.
"Kan masih sampai akhir Februari. Tapi belum masuk ke saya," tandas Jokowi.Â
Â
Advertisement