Liputan6.com, Jakarta - Kata orang, uang bukanlah segalanya. Tapi, uang memiliki dampak dalam setiap aspek kehidupan. Karena itu, sangatlah krusial untuk memahami dan mengetahui bujet bulanan agar keuangan aman dan stabil.
Selain itu, memiliki tabungan juga sangat penting. Tapi, sering kali gaji pergi begitu saja. Kalau terus begini, kapan coba punya tabungan banyak untuk ke luar negeri atau beli rumah?
Advertisement
Baca Juga
Nah, agar keuangan kamu aman, Swara Tunaiku mengajak kamu menanyakan delapan pertanyaan berikut pada diri sendiri setiap hari. Hal ini akan membantu kamu untuk mengevaluasi pengelolaan keuanganmu selama ini. Yuk, kita cari tahu!
1. Berapa bujet bulanan saya?
Bila kamu belum menerapkan hidup dengan bujet bulanan, maka lakukanlah dari sekarang. Saat ini, banyak kok aplikasi yang membantu kamu untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran. Misalnya, Daily Budget.
Di aplikasi itu, kamu bisa mencatat pengeluaran dan pendapatan per bulan, serta target tabungan dan pengeluaran harian. Hidup dengan bujet bakal menghindarkanmu dari gaya hidup boros.
2. Berapa jumlah utang dan bagaimana cara melunasinya?
Catatlah daftar utangmu, mulai cicilan rumah atau kendaraan hingga kartu kredit. Temukan cara bagaimana melunasinya satu demi satu sesuai prioritas.
Selalu ingatkan dirimu untuk membayar utang. Menunda membayar utang bisa bikin kamu terjerat utang dan bunga yang nggak bakal ada habis-habisnya.
3. Berapa skor kredit dan bagaimana cara meningkatkannya?
Credit score itu sangat penting. Karena itu, usahakan untuk selalu bisa mengetahui skormu lewat situs online yang terpercaya. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan pakar keuangan.
Credit score menentukan kelayakanmu dalam mendapatkan asuransi, tingkat bunga, program KPR, serta hipotek rumah. Selain itu, credit score juga bakal menentukan kelayakanmu saat registrasi untuk mendapat kartu kredit, lo.
4. Apakah saya memiliki dana darurat di tabungan?
Memiliki dana tabungan sejumlah 3-6 kali pengeluaran bulanan berlaku wajib untuk setiap orang. Sayangnya, nggak semua orang memilikinya.
Nah, supaya kamu enggak kewalahan, kumpulkan dana itu mulai dari sekarang. Dana ini bakal jadi penyelamatmu dalam situasi mendesak dan menghindarkanmu dari utang.
Advertisement
5. Kebiasaan buruk apa yang harus saya hilangkan?
Setiap orang punya kebiasaan buruk tersendiri menyangkut keuangan. Apakah itu suka belanja atau menghamburkannya untuk hobi.
Sebenarnya nggak ada salahnya untuk menghadiahkan kerja kerasmu dengan sesuatu, asal nggak berlebihan. Kurangi atau hilangkan kebiasaan buruk ini sebisa mungkin agar keuanganmu sehat dan bugar.
6. Apa target menabung saya?
Memiliki target selalu bikin orang termotivasi. Hal yang sama berlaku dengan menabung. Rencanakan tujuan menabung, apakah itu sepatu yang sudah lama kamu incar atau trip ke Raja Ampat. Tabunglah jumlah lebih dari yang dibutuhkan. Di saat-saat tertentu, mungkin saja kamu butuh dana tambahan.
7. Apa yang ingin saya lakukan dalam setahun mendatang?
Setiap tahun kamu pasti mengevaluasi keuanganmu. Pada Desember 2018 pun kamu bakal melakukan hal yang sama.
Nah, sangat penting buatmu untuk melakukan resolusi keuangan setiap pergantian tahun. Hal ini penting agar keuanganmu membaik.
Tanyakanlah pada dirimu hal seperti target membayar utang, berapa jumlah tabungan yang kamu inginkan, apa investasi yang harus kamu coba, dan sebagainya.
8. Bagaimana cara menambah penghasilan?
Hal ini mungkin cukup sulit untuk kamu lakukan. Sebab, bila ingin mendapat penghasilan tambahan, maka kamu harus bekerja lebih banyak dan menghabiskan waktu luangmu untuk mencari uang.
Namun begitu, bersikaplah terbuka untuk semua pilihan. Mungkin kamu bisa meminta promosi atau kenaikan gaji di kantor? Ataupun membuka atau ekspansi bisnis? Atau mungkinkah ini saatnya untuk perubahan karier?
Menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu pada diri sendiri bakal menjadikanmu menjadi seorang yang kritis dan menuntunmu kepada stabilitas keuangan. Mulailah dengan delapan pertanyaan di atas. Percayalah, kamu bakal merasakan perbedaannya saat evaluasi keuangan Desember nanti!
Advertisement