Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Multigriya Financial (SMF) akan kembali menerbitkan obligasi atau surat utang pada kuartal II 2018. Perseroan masih memiliki sisa untuk menerbitkan obligasi Rp 8 triliun dari target dana yang akan dihimpun Rp 12 triliun.
Hal itu disampaikan Direktur SMF Heliantopo saat ditemui wartawan di Gedung BEI, Rabu (21/2/2018). Heliantopo menuturkan, pihaknya masih memiliki waktu hingga Juni 2019 untuk menawarkan obligasi berkelanjutan IV. Ia menambahkan, penerbitan obligasi selanjutnya bergantung pada kondisi pasar modal.
"Harapan kami jika semuanya berjalan baik, maka SMF akan menerbitkan 3 sampai 4 lagi. Total Rp 12 triliun dan sudah dipakai 4, jadi sisa Rp 8 triliun," tutur dia.
Advertisement
Baca Juga
Saat ditanya mengenai kupon bunga yang ditawarkan dari obligasi, ia menyatakan hal tersebut mengikuti situasi pasar. "Pembayaran kupon per 3 bulan. Kupon itu ikut kondisi pasar. Obligasi SMF mendapatkan idAAA . Ini mewakili tingkat kepercayaan investor pada SMF. ini berarti tingkat kepercayaan investor cukup tinggi dengan tingkat suku bunga rendah,' kata dia.
SMF akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi ini untuk membiayai pinjaman dalam menyediakan likuiditas jangka menengah bagi penyalur KPR. Perseroan menargetkan pembiayaan sekitar Rp 9 triliun pada 2018.
"Target pembiayan tahun ini kisaranya Rp 9 triliun. Kita sampaikan lagi awal bulan depan, kita adakan presscon lagi," tambah dia. S
eperti diketahui, PT SMF menerbitkan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV Tahap III senilai Rp 2 triliun dari target total sebesar Rp 12 triliun. SMF mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
SMF Catatkan Obligasi Rp 2 Triliun
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menerbitkan obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV tahap III tahun 2018 senilai Rp 2 triliun. Obligasi ini merupakan upaya SMF menghimpun dana dengan target sebesar Rp 12 triliun.
Obligasi tersebut terdiri dari tiga seri. Pertama, Seri A dengan nilai sebesar Rp 1 triliun dengan tingkat suku bunga tetap 6 persen dan jangka waktu 370 hari. Kedua, Seri B dengan nilai sebesar Rp 800 miliar dengan tingkat suku bunga tetap 6,85 persen dan jangka waktu 3 tahun. Terakhir, Seri C dengan nilai sebesar Rp 200 miliar dengan tingkat suku bunga tetap 6,95 persen dan jangka waktu 5 tahun.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengungkapkan peran investor untuk berinvestasi pada surat utang SMF cukup tinggi. Hal ini terlihat dari adanya kelebihan permintaan (oversubscribe).
"Minat investor yang masuk pada saat book building untuk obligasi PUB IV tahap III ini melebihi target yaitu mencapai Rp 4 triliun, namun yang kami ambil hanya sebesar Rp 2 triliun sesuai target awal penerbitan," ujar dia, Rabu 21 Februari 2018.Rencananya dana obligasi yang diperoleh akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada Penyalur KPR. Ia menambahkan, penerbitan obligasi ini merupakan bentuk komitmen dari SMF sebagai penyedia likuiditas menengah panjang bagi penyalur KPR.
"Penerbitan obligasi SMF ini bertujuan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah, melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas KPR)," tutur Ananta.
Ananta juga mengatakan, penerbitan obligasi berikutnya akan dilakukan pada kuartal II 2018. Adapun nominalnya menyesuaikan dengan kebutuhan likuiditas SMF.
Seperti diketahui, SMF sebagai BUMN yang didirikan tahun 2005 di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). SMF memiliki tugas untuk membangun dan mengembangkan Pasad Pembiayaan Sekunder Perumahan melalui kegitana sekuritisasi dan pembiayaan.
Melalui kegiatan sekuritisasi dan pembiayaan sejak awal berdirinya, SMF telah mengalirkan dana ke Penyalur KPR mencapai Rp 35,63 triliun. Ini terdiri dari sekuritisasi sebesar Rp 8,1 triliun dan penyaluran pinjaman sebesar Rp 27,47 triliun. Dana tersebut telah membiayai 846 ribu debitur KPR dari Aceh sampai Papua.
Advertisement