Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengurus Pusat Gabungan Pelaksana Kontsruksi Indonesia (BPP Gapensi) berharap penghentian sementara proyek jalan layang tidak berlangsung lama. Gapensi berharap penghentian paling lama tiga minggu.
"Kami usulkan jangan kelamaan. Cukup tiga minggu saja,” kata Sekjen Gapensi H.Andi Rukman Karumpa di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Andi mengatakan, bila penghentian sementara proyek jalan layang terlalu lama, maka dikhawatirkan kerugian yang dialami kontraktor akan semakin besar. Sebab selama penghentian sementara, biaya operasional tetap jalan. Kemudian, target-target juga akan sulit tercapai.
Advertisement
Gapensi mendukung penghentian sementara yang diputuskan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Jadi ini jeda yang baik untuk dilakukan evaluasi apa semua, prosedur keselamatan kerja sudah dijalankan. Kalau dijalankan titik lemahnya di mana. Nanti kita tunggu auditnya," ujar Andi.
Baca Juga
Andi berharap agar momentum pembangunan infrastruktur oleh pemerintah tidak kendor, meski terdapat insiden.
Sebelumnya, Gapensi mengingatkan agar perusahaan pelaksana proyek infrastruktur dan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta serius melakukan audit daya tahan konstruksi.
Berdasarkan kajian Gapensi, sebagian besar pelaksana proyek mengabaikan audit daya tahan konstruksi infrastruktur dan bangunan-bangunan besar.
“Kita lihat audit daya tahan ini kurang serius dilaksanakan. Ini bahaya,” ujar Andi.
Dia mengatakan, sejauh ini audit dilakukan hanya berupa audit biaya dan benefit recovery. “Jadi rata-rata hanya menilai dan menguji tingkat biaya dan waktu penyelesaian proyek, tanpa lebih komprehensif pada uji daya tahan, keamanan, keselamatan, serta respons intensitas bencana alam, termasuk gempa,” ucap Andi. (Yas)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3 Menteri Hentikan Sementara Seluruh Proyek Jalan Layang di RI
Sebelumnya, rapat terbatas antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memutuskan bahwa seluruh proyek jalan layang (elevated) di seluruh Indonesia akan dihentikan untuk sementara waktu.
Basuki Hadimuljono mengatakan, para peserta rapat sepakat untuk menghentikan sementara pengerjaan seluruh infrastruktur proyek pembangunan di atas tanah atau elevated.
"Kami sepakat menghentikan pengerjaan seluruh pembangunan infrastruktur yang melayang di atas tanah, semisal LRT, jalan layang, tol layang, di seluruh Indonesia," ucap dia di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.
Basuki menekankan bahwa penghentian pengerjaan proyek jalan layang yang merupakan perintah presiden tersebut bukan moratorium. "Ini buka moratorium, tapi penghentian sementara," tegas dia.
Meskipun proyek elevated diberhentikan sementara waktu, Menteri Basuki melanjutkan, pengerjaan proyek lainnya seperti bendungan dan jembatan lintas sungai akan terus berjalan.
Selama pengerjaan diberhentikan, Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI) akan mengevaluasi penyebab kecelakaan kerja seperti rubuhnya tiang proyek Tol Layang Becakayu.
"Sepemantauan kami, kecelakaan kerja banyak terjadi pada saat malam dan pagi hari. Kita akan evaluasi dulu ketika pengerjaan (elevated) dihentikan sementara," pungkasnya.
Advertisement