Sukses

Menhub: Kota Berkembang di RI Harus Bangun LRT

Menhub Budi Karya Sumadi menyebut pembangunan Light Rail Transit (LRT) sangat ideal untuk kota-kota berkembang di Indonesia, seperti Palembang.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyebut pembangunan Light Rail Transit (LRT) sangat ideal untuk kota-kota berkembang di Indonesia, seperti Palembang. Alasannya, kota tersebut belum macet dan dimungkinkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan transportasi yang terstruktur dengan baik.

“Kita ada proyek strategis nasional yang namanya LRT Palembang. Dalam konsep perkotaan yang ideal, seperti inilah yang harus kita lakukan. Di mana kota yang sedang berkembang membangun transportasi massal, yang namanya LRT. Dengan tonggak ini kita bisa memungkinkan melakukan kegiatan-kegiatan transportasi yang terstruktur dengan baik,” ujar Budi Karya dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (25/2/2018). 

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menambahkan, pembangunan LRT Palembang menelan angka sekitar Rp 10 triliun. Namun menurut Budi Karya, nilai investasi yang besar ini akan terbayar karena Palembang akan memiliki konsep satu transportasi di suatu kota dengan baik.  

“Saya ajak 20 orang dari Palembang yang terdiri dari netizen, mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum untuk mensosialisasikannya. Saya sangat senang melihat warga kota Palembang sangat antusias. Saya berpesan ini suatu amanah dan anugerah dari negara kepada Palembang jangan disia-siakan. Ini menjadi suatu legacy bagi palembang," katanya. 

Budi Karya berharap kota berkembang lain di Indonesia ikut membangun LRT agar tidak terlambat, seperti Jakarta. 

"Ke depan kota lain akan mengikuti (bangun LRT). Jangan sampai seperti Jakarta, setelah kita mengalami kemacetan baru kita bangun. Ini jadi suatu format bagaimana melibatkan warga kota untuk membangun infrastruktur yang akan berdampak baik dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia," terangnya. 

Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ridwan Kamil dan Mimpi LRT di Bandung

Harapan Warga Bandung memiliki moda transportasi massal yang modern akan terwujud menyusul rampungnya tahapan administrasi untuk membuat Light Rapid Transit (LRT) metro kapsul.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan keberadaan LRT di Kota Bandung merupakan mimpi dirinya dan warga Jabar selama puluhan tahun lamanya.

"Hari ini ada mimpi besar yang akan dimulai, mimpi yang ke puluhan tahun sejak zaman kemerdekaan hanya bisa dimimpi-mimpikan alhamdulillah hari ini akan segera kita mulai," ucap pria yang biasa disapa Kang Emil itu. 

Proyek LRT Bandung akan dimulai di titik koridor III sepanjang 8,5 kilometer yang akan melintas di Stasiun Hall, Pasar Baru, Alun-alun, ITC/Abdul Muis, Pasar Ancol/Unla, Buahbatu, Palasari, Papandayan, Pasar Kosambi, Veteran dan Viaduct.

"Tahap I 8,5 kilometer ini mungkin akan memakan waktu 1,5 tahun. Jadi mungkin secara resmi akan diresmikan wali kota berikutnya. Biarkan sejarah mencatat pemerintah saat ini yang melahirkan dan mencari upaya dari posisi yang mahal dan tidak mungkin menjadi mungkin atas segala doa dan upaya," ucap Emil pada 12 Februari 2018. 

Emil mengatakan, butuh proses panjang untuk merealisasikan proyek LRT.

"Dulu kami bercita-cita ingin melahirkan perubahan-perubahan agar Bandung makin enak, Bandung jauh dari korupsi, anak-anak kita bahagia agar orang tua orang tua kita ada yang mengurusi dan lain sebagainya. Jadi pada saat cita-cita itu terkabul pasti ada rasa haru," tutur Ridwan Kamil.

  • Budi Karya Sumadi dipercaya Presiden Joko Widodo menduduki kursi Menteri Perhubungan
    Budi Karya Sumadi dipercaya Presiden Joko Widodo menduduki kursi Menteri Perhubungan

    Budi Karya Sumadi

  • Lintas Rel Terpadu Jabodetabek atau disingkat menjadi LRT Jabodetabek adalah lintas rel terpadu yang berada di daerah Jabodetabek.

    LRT