Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai Perry Warjiyo merupakan sosok yang tepat untuk mengisi kursi Gubernur Bank Indonesia (BI). Hal ini menyusul dipilihnya Deputi Gubernur BI tersebut sebagai calon tunggal Gubernur BI oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah mengatakan, Perry merupakan sosok yang memiliki banyak pengalaman di BI. Selain itu, dia juga ahli dalam bidang moneter dan makroprudensial.
Advertisement
Baca Juga
‎"Pak Perry kan orang BI. Dia memang keahliannya di bidang moneter dan paham mengenai makroprudensial, juga memiliki pengalaman bekerja sama dengan berbagai instansi baik di dalam maupun di luar negeri," ujar dia di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Selain itu, lanjut Halim, Perry juga berasal dari kalangan profesional sehingga integritasnya tidak perlu diragukan lagi. Oleh sebab itu, keputusan Presiden Jokowi memilih Perry sebagai calon Gubenur BI dinilai tepat.
"Tentu saya rasa dengan karakternya yang juga punya integritas, profesional, mendahulukan kepentingan bangsa dan negara, saya rasa cocok dia," tandas dia.
Â
Kata Sri Mulyani
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, Perry Warjiyo adalah orang dalam BI yang sudah banyak makan asam garam dalam lingkup ekonomi, baik regional maupun global.
"Perry adalah sosok yg berasal dari internal Bank Indonesia. Beliau sudah menjadi Deputi gubernur selama satu term. Dia juga pernah menjadi executive director di IMF," tukasnya 27 Februari 2018.
"Artinya, dia telah punya banyak pengalaman dan kesempatan untuk bisa menyiapkan peranan dari Gubernur BI yang dibutuhkan," tambah dia.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan, situasi ekonomi Indonesia kini terus mengalami perubahan. Baik dari pertumbuhan ekonomi, komposisi ekonomi, hingga lingkungan global dan regional yang juga sangat dinamis.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa BI harus terus menjaga ekonomi nasional bersama instansi dan kementerian terkait, seperti Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal itu dimaksudkan agar mampu mengelola perekonomian Indonesia dalam menghadapi situasi yang semakin dinamis.
"Sosok Perry sebagai Deputi Gubernur BI sejauh ini telah banyak memainkan peranan, dan itu tentu akan bisa diteruskan. Itu yang paling penting," pungkas dia.
Advertisement
Sosok Perry Warjiyo
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan satu nama, Perry Warjiyo sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) kepada DPR. Perry Warjiyo saat ini menjabat sebagai Deputi Gubernur BI.
Pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah pada 25 Februari 1959 ini diangkat menjadi Deputi Gubernur BI pada 15 April 2013 melalui Keputusan Presiden 28/P Tahun 2013.
Jebolan Sarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada 1982 itu meraih gelar Master dan PhD di bidang Moneter dan Keuangan Internasional diperoleh dari Iowa State University, Amerika Serikat masing-masing pada 1989 dan 1991.
Perjalanan karier Perry Warjiyo di BI terbilang cukup panjang sejak 1984. Sebelum ditetapkan sebagai Deputi Gubernur, ia menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di Bank Indonesia.
Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter di BI.
Sebelum kembali ke BI pada 2009, Perry pernah berkarir dan menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.
Perry Warjiyo sangat berpengalaman khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta kepala Biro Gubernur di Bank Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: