Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan membukukan Rp 240,10 juta dari hasil Lelang Sukarela puluhan barang pribadi pejabat negara yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Rabu ini (28/2/2018) ini.
Uang hasil lelang tersebut rencananya akan disumbangkan untuk memperbaiki ratusan ruang sekolah yang rusak di seluruh Indonesia.
Kasubdit Bina Lelang II DJKN Kemenkeu, Erris Eka Sundari mengungkapkan total peserta lelang tercatat sebanyak 267 peserta, baik dengan cara konvensional atau kehadiran maupun e-auction atau tanpa kehadiran.
Advertisement
"Target nilai limit di katalog kan Rp 77 juta, tapi realisasinya sampai Rp 240,10 juta," kata dia kepada wartawan usai acara Lelang Sukarela di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Erris merinci, pada lelang dengan cara penawaran konvensional tercatat ada sebanyak 40 barang pribadi milik pejabat negara. Diikuti oleh 161 peserta lelang. Nilai limit barang Rp 61,70 juta, namun realisasinya memperoleh nilai penawaran Rp 164,91 juta. Artinya kenaikan mencapai 266 persen.
Sementara lelang dengan cara penawaran e-auction terdiri dari 15 barang yang dilelang. Diikuti 106 peserta, dari nilai limit Rp 15,61 juta, realisasinya melonjak 231,5 persen menjadi Rp 36,14 juta total nilai penawarannya.
Dengan demikian, total nilai penawaran e-auction dan konvensional mencapai Rp 201,05 juta. Jika ditambahkan dengan lelang spontan, seperti selendang milik Iriana Jokowi, kaligrafi milik Direktur Utama Bank BTN, dan raket tenis milik Kepala BIN yang senilai Rp 39,05 juta, maka hasil keseluruhannya Rp 240,10 juta.
Dari jumlah tersebut, yang masuk ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) sebesar Rp 5,9 juta. Erris bilang, pemerintah memungut biaya lelang untuk penjual sebesar 1,5 persen dari nilai limit dan kepada pembeli 2 persen dari nilai penawaran.
"Kecil ya karena ini kan untuk sosial," tegas Erris.
Â
Untuk Amal
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menegaskan, lelang barang pribadi milik Iriana Jokowi, wapres JK, dan pejabat negara lain untuk sumbangan di bidang pendidikan. Hasilnya tidak masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena merupakan barang koleksi pribadi.
Bukan juga karena pemerintah putus asa mencari penerimaan negara sehingga harus melelang barang pribadi milik pejabat negara.
"Saya tegaskan, lelang ‎ini kan barang pribadi, hasilnya untuk sosial. Kami kerja sama dengan Reza Rahadian untuk perbaikan sekolah yang rusak, dan fasilitas sosial lain. Ini bukan penerimaan APBN, tapi pribadi. APBN kita aman," tegas Sri Mulyani.
Aktor Reza Rahadian yang merupakan Duta Peduli Sekolah Rusak YAPPIKA (Yayasan Persahabatan Indonesia Kanada) yang menggaungkan kampanye sekolah aman, menyebut ada lebih dari 200 ribu ruang Sekolah Dasar yang rusak di seluruh Indonesia.
"Dengan lelang ini, kami bisa ikut berpartisipasi untuk kegiatan sosial," pungkas Reza.
Advertisement