Sukses

Kata Bos Waskita Karya soal Rencana Perombakan Direksi

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan perombakan terhadap jajaran direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Muhammad Choliq mengaku pasrah jika harus dicopot dari jabatannya. Hal ini menyusul akan ada perombakan jajaran direksi BUMN tersebut pada April mendatang.

Choliq mengatakan, perombakan direksi dalam sebuah perusahaan merupakan suatu hal yang wajar. Menurut dia, jabatan yang diembannya selama ini juga merupakan amanah kepadanya.

"Wajar dong. Enggak apa-apa. Jabatan direksi itu jabatan amanah. Kalau yang memberi amanah sudah mencabut, ya kenapa?," ujar dia di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Choliq juga mengaku tidak mempermasalahkan jika dirinya harus dicopot dari jabatan Direktur Utama.‎ "Ya enggak apa-apa. Harus rela dong," lanjut dia.

Selain itu, juga meminta maaf kepada para korban dan keluarga atas kecelakaan kerja pada sejumlah proyek Waskita Karya. Dia berharap dengan evaluasi yang dilakukan pemerintah, hal seperti ini tidak kembali terulang

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kecelakaan Waskita kemarin. Kepada para korban dan keluarga saya sampaikan dukacita yang mendalam atas peristiwa-peristiwa ini," tandas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Waskita Karya Pastikan Tol Becakayu Selesai Tepat Waktu

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk memastikan moratorium pembangunan jalan tol elevated yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tak akan mengganggu target penyelesaian konstruksi jalan tol yang tengah dikerjakan perseroan.

Direktur Operasi II Waskita N Wirya Adyana mengatakan, saat ini pengerjaan proyek tol elevated Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) memang dihentikan karena menunggu proses investigasi. Namun, pengerjaannya akan dikebut kembali pasca-investigasi selesai.

"Ini tidak akan mengganggu target penyelesaian proyek Becakayu, 2018 ini kami akan selesaikan. Kalau investigasi sudah selesai, kita bisa langsung kerja lagi," kata Wirya di Jakarta, Selasa 20 Februari 2018.Adanya moratorium ini ditanggapi Waskita sebagai bentuk evaluasi pekerjaan yang saat ini tengah dilakukan. Dengan demikian, ke depan akan meningkatkan kualitas kinerja PT Waskita Karya Tbk itu sendiri.

Tak hanya itu, Wirya juga memastikan akan menanggung semua pengobatan dan pemulihan tujuh pekerja yang menjadi korban kecelakaan kerja di proyek jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

"Kita semua pekerja kan ada asuransinya, kita tanggung semuanya dari mulai pengobatan hingga pemulihannya nanti," tambah dia.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Kepala Divisi 3 Waskita Karya Dono Parwoto mengucapkan permohonan maafnya atas kecelakaan kerja yang terjadi pada dini hari tadi.

Untuk menindaklanjuti hal itu, pihaknya masih menghentikan pekerjaan proyek Tol Becakayu tersebut untuk menunggu hasil investigasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Di lokasi kejadian kami bersama petugas sedang melakukan investigasi lebih lanjut. Saya sebagai kontraktor menunggu instruksi pemilik proyek dan perintah PUPR," ujar dia. (Yas)