Liputan6.com, Sidrap - Kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Sidenreng Rappang atau atau Sidrap, Sulawesi Selatan turut menggerakkan sektor pariwisata di kawasan tersebut. Keberadaan 30 turbin angin raksasa yang ikonik membuat Sidrap akan juga dikenal sebagai Kota Kincir.
Yeremia Riezky, atau yang akrab disapa Eki, Press Officer PT UPC Sidrap Bayu Energi mengatakan, saat ini warga sekitar senang dengan keberadaan kincir angin penghasil listrik tersebut.
“Kalau sudah masuk waktu sore, ada beberapa titik yang biasa suka jadi tempat nongkrong anak-anak remaja sini. Mereka juga biasanya suka potret-potret gitu,” akunya ketika berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Jumat (2/3/2018).
Advertisement
Ucapan itu diamini pula Sudirman Bunyi, Sekretaris Daerah Pemda Kabupaten Sidrap. Ia mengungkapkan bahwa di tempat ini nanti akan dipersiapkan titik khusus untuk bisa melakukan swa foto (selfie) sepuasnya.
“Akan dibuat selfie point, karena yang menonjol dan dijual di sini turbin. Nanti juga di sini bisa melihat sunrise dan sunset. Objek utama yang dijual adalah pemandangan,” ujar dia.
Selain itu, infrastruktur penunjang kedatangan turis lainnya seperti lokasi parkir, area komersil, hingga sentra kuliner juga akan dipersiapkan.
Investor pun akan turut diundang untuk proyek jangka panjang, seperti pembuatan jalan permanen yang pengelolaannya akan diserahkan kepada pemerintah desa dan pemerintah kabupaten.
“Sidrap sekarang kan dikenal sebagai Kota Beras. Kini dipersiapkan untuk menjadi Kota Kincir, atau Kota Energi Terbarukan,” tukas Sudirman Bungi.
Konsorsium Bayu Energi Siap Bangun PLTB Sidrap Fase II
Konsorsium PT UPC Sidrap Bayu Energi selaku kontraktor sedang mempersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap fase II. Konsorsium tersebut akan mendirikan sekitar 23 turbin angin produktif listrik lagi dengan kekuatan daya 50 Mega Watt (MW).
Sebelumnya, sudah terdapat 30 unit turbin angin yang mampu memberikan pasokan listrik masing-masing sebesar 2,5 MW, atau total 75 MW.
Executive Director UPC Renewables Andrew Sutherland menyatakan, pasokan listrik yang ditawarkan oleh tiap turbin baru ini memang lebih rendah, sekitar 2,1-2,3 MW per unit, namun secara biaya proyek pun akan lebih rendah dari yang sebelumnya.
“Kalau yang pertama itu total menghabiskan dana sampai US$ 150 juta, untuk yang fase II akan lebih murah, yaitu US$ 90 juta,” tukas dia di PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan, Kamis (1/3/2018).
Ongkos pembuatan itu dapat lebih murah, ia menambahkan, karena fasilitas pendukung proyek seperti jalan, jembatan hingga pelabuhan, semuanya sudah tersedia berkat pembangunan fase ini.
Lebih lanjut Andrew mengatakan, UPC sudah siap melakukan pengerjaan PLTB Sidrap tahap dua, dan tinggal menunggu keputusan Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero).
“Kita (UPC) secara dana, fasilitas dan lain-lain telah siap memulai proyek. Kini tinggal menunggu kesepakatan dengan PLN saja,” pungkasnya.
Advertisement