Sukses

Harga Beras Premium Masih Tinggi

Rata-rata harga beras jenis premium masih berada di kisaran Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram (kg).

Liputan6.com, Jakarta - Impor beras belum mampu menurunkan harga beras premium. Terbukti harga beras premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) terpantau masih mahal.

Rata-rata harga beras jenis premium masih berada di kisaran Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram (kg). Sedangkan beras jenis medium masih di angka Rp 9.500 berbeda tipis dengan beras dari Perum Bulog yang dijual Rp 9.300 per kg.

Salah satu pedagang beras, Tony (28) mengatakan harga beras premium jenis Pandan Wangi masih terbilang tinggi. Harga jual di pasaran kata dia bisa mencapai Rp 15 ribu per kg.

"Paling mahal Rp 15 ribu. Dominan Pandan Wangi masih tinggi. Rata-rata permintaan semua dari rumah makan," kata dia saat ditemui di Ruko pasar PIBC, Jumat, (2/3/2018).

Meski harga beras jenis premium terbilang tingi lanjut Tony, tidak mempengaruhi omzet penjualan. Alasannya, dia sendiri sudah memiliki alternatif lain dan memiliki segmen pasar yang juga luas.

"Untuk meengakali beras tinggi kita nyari tempat lain. Nyari barang terus, alternatif distribusi lain. Dan kita punya segmen sendiri," imbuhnya.

 

2 dari 2 halaman

Penyebab Harga Masih Tinggi

penyebab tingginya harga beras terjadi karena beberapa faktor. "Pertama karena panen telat dan tidak seragam. Bahan baku, ditambah musim hujan beras Sumedang baru turun Rp 400 mereka gak bisa menjemur. Panen belum rata," ungkapnya.

Pedagang lainnya Ibu Sam (56), juga merasakan masih tingginya harga jual beras jenis premium. Harga tersebut, menurutnya lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Jenis premium kisaran di atas Rp 12 ribu masih tinggi. Karena panen sebagian, panasnya enggak ada," ujarnya.

Dengan begitu, dikatakan dia otomatis akan mempengaruhi penurunan pada daya beli masyarakat. Meski demikian, dia juga berharap nantinya, pasca penurunan harga beras tersebut harus standar dan terjangkau.

"Kalau pribadi, kalau untuk turun kasihan petani. Jenis mahal, pupuk mahal, tenaga mahal. Ya kalau bisa standar yang terjangkau aman. Apalagi sekarang musim banjir sawah gakjadi panen," tandasnya.

 

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: