Liputan6.com, Nusa Dua - Penyelenggaraan Sidang Tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali diprediksi memberikan efek positif bagi perekonomian di daerah tersebut.
Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Provinsi Bali Causar Iman Karana mengatakan, perekonomian Bali pada 2018 bisa tumbuh hingga 6,4 persen. Angka ini lebih besar dibanding 2017.
"Kami juga meyakini bahwa pada tahun 2018 itu ekonomi bali akan tumbuh lebih tinggi dibadingkan 2017. Kalau 2017 di terakhir kita mengalami kontraksi 4,01 persen dan total 5,59 persen, 2018 kami meprediksi tumbuh di angka 6-6,4 persen jadi lebih tinggi dari 2017," kata Causar saat ditemui di Bali, Jumat (2/3/2018).
Advertisement
Sidang tahunan IMF akan dihadiri oleh 15 ribu delegasi. Bukan tidak mungkin, kata Causar, delegasi tersebut juga bakal sekalian menikmati pariwisata yang ada di Pulau Dewata.
Baca Juga
"Ada 188 negara yang akan hadir di sini, dan paling tidak 15 ribu pengunjung yang akan hadir di Bali. Sebagai gambaran ini akan membawa dampak ekonomi yang luar biasa bagi Bali," dia melanjutkan.
Lebih lanjut Causar menjelaskan, sektor pariwisata merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan tingkat perekonomian di Bali. Pertumbuhan ekonomi Bali yang terkontraksi pada 2017 salah satunya disebabkan oleh erupsi Gunung Agung yang menbuat banyak wisatawan mengurungkan niatnya berplesir.
Sebelumnya, erupsi Gunung Rawung di 2015 juga berdampak besar bagi Bali karena menyebabkan penutupan bandara.
 "Mana kala ada sesuatu terkait pariwisata maka ekonomi bali akan drop. Ini juga sudah di lihat dari kejadian-kejadian sebelumnya," ucap dia.
Causar berharap, sidang tahunan IMF dan Bank Dunia ini bukan hanya bisa media promosi Indonesia di mata dunia tapi juga sebagai cara untuk memulihkan perekonomian Bali.
"Oleh karena itu event anual meeting ini buat kami adalah suatu event yang akan memulihkan kembali perekonomian Bali di tahun 2018," pungkas dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â
Bali Tetap Jadi Tuan Rumah Pertemuan IMF-World Bank
Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (Managing Director Internasional Monetery Fund/IMF), Christine Lagarde memastikan akan tetap menggelar pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia (Annual Meeting IMF-Word Bank) di Bali pada Oktober 2018.
Lagarde mengatakan, aktivitas Gunung Agung tidak akan menyurutkan niat IMF dan World Bank untuk menggelar pertemuan tahunannya di Bali. Sebab menurut dia, erupsi gunung tersebut terus mengalami penurunan dan diharapkan bisa berkurang signifikan hingga saat ajang pertemuan tersebut berlangsung.
‎"Ke depan ke Bali pada Oktober, kami memiliki keputusan bahwa kami akan datang meskipun Gunung Agung hanya berasap sedikit, tapi tidak apa-apa kami datang," ujar dia di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin 26 Februari 2018.‎
Selain itu, dalam kunjungannya ke Indonesia pada Oktober ini, Lagarde berharap perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih baik lagi. Hal ini seiring dengan reformasi birokrasi yang terus dilakukan oleh pemerintah Jokowi.
‎"Saya terkesan dengan program reformasi yang dipimpin Presiden khususnya penyederhanaan UKM yang bulan depan akan bisa mendaftar di satu tempat dengan satu registrasi tunggal. Saya sangat berharap agar dia dan timnya akan melanjutkan reformasi yang baik di infrastruktur pendidikan dan urusan sosial," jelas dia.
Terakhir, Lagarde juga berharap Indonesia bisa memberikan kesempatan yang lebih besar kepada kaum perempuan untuk bisa bekerja dan menjadi motor penggerak ekonomi. Hal ini usai dirinya melihat secara langsung aktivitas perdagangan di Pasar Tanah Abang, di mana kaum perempuan punya andil cukup besar di sana.
"Saya berharap pada kunjungan saya berikutnya ke Indonesia di Bali pada Oktober akan ada lebih banyak lagi perempuan dalam angkatan kerja. Lebih banyak perempuan lebih baik," tandas dia.
Advertisement