Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) mengincar kinerja keuangan positif sepanjang 2018. Salah satu langkah yang akan dilakukan perseroan dengan andalkan keramik impor.
Presiden Direktur PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk, Yohas Rafli menuturkan, perseroan menargetkan pendapatan Rp 140 miliar. Sedangkan laba bersih Rp 24 miliar pada 2018. "Tahun 2019 bisa capai Rp 180 miliar untuk pendapatan," ujar dia, saat ditemu di Gedung BEI, Senin (5/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Perseroan membukukan pendapatan turun 98,41 persen menjadi Rp 13,33 miliar hingga akhir 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 83,77 miliar. Beban pokok pendapatan merosot 59,03 persen menjadi Rp 42,04 miliar pada 2017. Beban administrasi turun 82,07 persen. Ini membuat rugi perseroan menyusut pada 2017. Perseroan mencatatkan rugi Rp 52,39 miliar pada 2017.
Yohas mengatakan, melemahnya sektor real estate telah menurunkan keramik perseroan. Oleh karena itu, perseroan mengambil langkah sebagai upaya memperbaiki kinerja.
"Oleh karena itu, kami akan mengambil langkah sebagai upaya memperbaiki perseroan," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Selanjutnya
Ia menyatakan, perseroan akan impor keramik dengan produsen-produsen luar negeri dalam rangka situasi yang terjadi sekarang."Jenis produk kami homogeneus style, jadi sering disebut mirip granit ataupun marmer. Jadi kualitasnya lebih bagus. Ini akan menguntungkan perseroan, karena harga produksinya yang murah," kata dia.
Ia juga menambahkan perseroan akan lakukan peremajaan untuk meningkatkan nilai tambah perseroan. "Dari sisi INKA atau Esenza kami merencanakan investasi sebesar Rp 14 miliar pada semester II ini. Hal ini untuk peremajaan polishing," kata dia.
Manajemen BEI meminta PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk untuk paparan publik pada awal pekan ini. Langkah ini mengingat saham IKAI kena suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham pada 27 Februari 2018. Suspensi dilakukan untuk cooling down.
Harga saham IKAI naik 348,98 persen pada periode 29 Desember 2017-26 Februari 2018.Pada perdagangan saham Senin 5 Mei 2018, saham IKAI naik 2,33 persen ke posisi Rp 440 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.439 kali dengan nilai transaksi Rp 41,7 miliar.
Advertisement