Sukses

BKPM Perluas Cakupan Kawasan Penerapan Program KLIK di 2018

Realisasi investasi pada bidang pariwisata selama lima tahun terakhir (2013-2017) rata-rata tumbuh 20 persen per tahun.

Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong pelaksanaan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) pada tahun ini. Tujuannya demi memperluas cakupan Kawasan Industri (KI) yang ditetapkan sebagai lokasi implementasi KLIK.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba Hutapea mengemukakan, KLIK merupakan fasilitas yang diberikan pemerintah kepada investor setelah memperoleh pendaftaran investasi untuk dapat segera melaksanakan konstruksi, sambil mengurus beberapa perizinan pelaksanaan di daerah seperti IMB dan UKL-UPL.

“KLIK telah dilaksanakan sejak 22 Februari 2016. Selama 2 tahun ini, KLIK telah diimplementasikan di 32 KI yang tersebar di 10 Provinsi dan 16 Kabupaten atau Kota,” ujar dia saat konferensi pers di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Dia menambahkan, sebanyak 115 proyek dan perusahaan juga telah memanfaatkan fasilitas ini dengan nilai investasi sebesar Rp 130,62 triliun. Luas lahan yang terpakai oleh proyek/perusahaan yang terlibat KLIK yakni 1.322,96 hektare (ha).

BKPM, lanjut Tamba, tahun ini akan memperluas program tersebut ke 10 provinsi, 32 kabupaten/kota, dan 42 KI. Itu diharapkan agar mendukung upaya pemerintah mendorong percepatan realisasi investasi.

 

2 dari 2 halaman

Peluang Investasi

Di sisi lain, Kepala BKPM Thomas Lembong mengutarakan, peluang investasi pada sektor lifestyle dan pariwisata kini sangat besar, terutama pariwisata yang performanya terus meningkat.

Menurut catatan BKPM, realisasi investasi pada bidang pariwisata selama lima tahun terakhir (2013-2017) rata-rata tumbuh 20 persen per tahun. Khusus pada 2017, pertumbuhannya bahkan mencapai 31 persen, atau sekitar US$ 1,7 miliar.

“Pariwisata saat ini menjadi sektor investasi dengan pertumbuhan yang paling menjanjikan dan menyentuh hingga ke level paling bawah masyarakat,” papar dia.