Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia siap mengikuti target pemerintah menyelesaikan pelepasan sahamnya (divestasi) menjadi 51 persen ke pihak nasional paling lama akhir April 2018.
Executive Vice President ‎PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, keinginan pemerintah menyelesaikan divestasi menjadi 51 persen ke pihak nasional. Ini sejalan dengan Freeport yang juga ingin divestasi selesai cepat.
"Kami berharap ini dapat selesai cepat, sebagaimana harapan pemerintah dalam April ini," kata Tony, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Tony, evaluasi harga hak partisipasi (participating interset/PI) Rio Tinto sebesar 40 persen, pada kegiatan operasi pertambangan Freeport di Grashberg yang akan dikonversi menjadi saham hampir selesai. Namun dia belum bisa menyebutkan besarannya.
"Pemerintah dan Inalum sudah due diligence yang mestinya hampir selesai proses tersebut. Ini akan menentukan, sangat berpengaruh untuk tentukan harga dan ‎proses detilnya," papar Tony.
Untuk diketahui, Kerja sama Freeport McMoran dengan Rio Tinto ‎dimulai 1995 untuk mengelola tambang Grasberg di Papua. Rio Tinto memiliki hak 40 persen atas hasil produksi yang telah mencapai level tertentu. Namun setelah 2021, Rio Tinto mendapat bagian 40 persen atas produksi tambang Grasberg.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Selanjutnya
Sebelumnya, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, negosiasi divestasi atau pelepasan saham PT FreeportIndonesia sebesar 51 persen ditargetkan selesai sebelum April 2018.
Target ini, kata dia, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin proses divestasi Fre‎eport Indonesia sebesar 41,64 persen untuk menggenapi saham milik nasional menjadi 51 persen segera selesai.
"Penyelesaian divestasi PT Freeport Indonesia, arahan bapak presiden kalau bisa sebelum akhir April selesai," kata Jonan, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 5 Maret 2018.
Menurut Jonan, untuk menggenapi kepemilikan 51 persen saham Freeport Indonesia, pemerintah mengincar 40 persen hak partisipasi Rio Tinto dalam mengelola wilayah pertambangan Grash Berg di Papua. Sedangkan sisanya yaitu 9 persen dengan mengakuisisi saham PT Indocooper Investama.
"Kita akan beli dengan harga sewajar mungkin, sampai 51 persen. Itu mengambilParticipating Interest Rio Tino 40 ‎persen dikonversi saham sisanya saham Indocopper," ujar dia.
Menurut Jonan, Kementerian ESDM sudah menyiapkan rancangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untukFreep‎ort Indonesia, maka jika divestasi sebelum akhir April selesai IUPK dapat diterbitkan. "Tentunya Kementerian ESDM terkait IUPK sudah drafting final siap," dia menandaskan.
Â
Â
Advertisement