Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada industri media untuk menayangkan dan memublikasikan iklan anti-hoax dan antinarkoba.
Luhut mengakui, banyaknya media sosial, banyak pula masyarakat yang mudah menerima berita-berita yang belum diakui kebenarannya. Untuk itu, media-media mainstream harus bisa menjadi rujukan dan motor dalam memerangi hoax dan bahaya narkoba.
"Saya minta media itu terus tayangkan iklan anti-hoax, antinarkoba, ini jangan pernah habis ditayangkan karena sangat penting," ujar Luhut saat bertemu dengan manajemen grup Emtek di kantornya, Rabu (7/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Mengenai masalah narkoba, Luhut ingin grup Emtek membuat program yang melibatkan para pemuka agama, seperti ulama dan pemuka agama lainnya, untuk terlibat dalam pembuatan pesan antinarkoba.
Dengan pendekatan agama ini, Luhut Pandjaitan merasa bisa menjadi satu pesan yang efektif kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, tayangan-tayangan yang memiliki pesan nasionalisme juga harus ditingkatkan. Salah satu yang dicontohkan adalah menayangkan lagu "Indonesia Raya" dan lagu-lagu nasional lainnya.
"Saya juga minta Emtek Group untuk mendukung dalam penyelenggaraan Annual Meetings IMF-World Bank di Bali nanti, karena di sana kita akan menjadi sorotan dunia," ujar dia.
Â
Beri Informasi Terbaru
Sementara itu, Direktur Utama Indosiar Imam Sudjarwo mengatakan bakal terus menjalankan komitmen yang diarahkan oleh Luhut tersebut.
"Artinya kita kembali lagi ingin memberikan informasi yang up to date dan yang bisa dipertanggungjawabkan, sehingga masyarakat tidak terpengaruh hoax," ucap Imam.
Dia mengaku juga akan meningkatkan jumlah tayangan yang mampu mempererat persatuan bangsa dan ASEAN yang berbasis budaya. "Seperti Dangdut Academy itu kita mempererat persatuan ASEAN, karena diikuti berbagai negara," tutur dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â
Advertisement