Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah mempercepat pembangunan mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Salah satu yang menjadi kendala saat ini adalah pembebasan lahan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, meskipun tersendat, proses pembebasan lahan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus mengalami kemajuan.
Advertisement
Baca Juga
"Kemarin China Railways datang ke kantor, kemarin mereka lakukan survei, laporan tadi pagi masalah tanah sudah 54 persen selesai," kata Luhut di JCC, Jumat (9/3/2018).
Dari laporan tersebut, Luhut juga mengaku ada permasalahan kecil yang harus dikoordinasikan. Untuk itu, siang ini, Luhut dijadwalkan akan bertemu kembali dengan China Railways untuk membahas.
Tiga hari lalu, Luhut kedatangan delegasi China Railway Corporation ke kantornya, Selasa, dilakukan untuk meninjau progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"China Railway tadi mereka datang kemari untuk melihat progres (kereta cepat Jakarta-Bandung). Sekarang timnya ke lapangan, nanti Jumat (9/3) balik ke sini," kata dia.
Â
Pencairan Dana
Dia menjelaskan, pertemuan dengan Deputi Presiden China Railway Corporation, Wang Tongjum, membahas semua aspek dalam proyek transportasi massal yang tidak kunjung rampung sejak 2016 lalu. Turut hadir dalam pertemuan itu Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian.
"Kita bicara soal tanah dan izin-izin lainnya," ungkapnya.
Kendati tidak menjelaskan secara rinci, Luhut mengatakan, proses pencairan dana seharusnya sudah bisa selesai dalam waktu dekat.
Pasalnya, pihak China Railway Corporation sendiri mengaku bahwa hampir semua urusan terkait hal itu sudah hampir rampung. "Ya mestinya segera. Hampir semua tadi dia bilang sudah beres," katanya.
Â
Advertisement
Dibangun Maret Ini
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah menyatakan bahwa pembangunan proyek kereta cepat bisa dilaksanakan pada akhir Maret 2018 ini.
"Sedang difinalkan, Insyaallah akhir Maret ini bisa dimulai. Kemarin, Bu Rini menyampaikan sudah bisa dilaksanakan," kata Budi pada 3 Maret 2018.
Menteri Rini sebelumnya menyebut, pinjaman tahap pertama kereta cepat Jakarta-Bandung akan dicairkan sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,7 triliun (kurs Rp 13.500 per dolar AS) pada Maret 2018. "Bersamaan itu cair, bisa dilaksanakan," tambah Budi.
Budi mengakui, pembangunan proyek kereta cepat memang agak molor dari jadwal. Pasalnya, proses pembebasan lahan proyek tersebut sempat molor.
Soal kerugian akibat molornya pembangunan, Budi mengatakan, hal itu ditanggung pihak korporasi. "Yang menghitung korporasi, saya kan sebagai regulator tidak ikut dalam bagian menghitung," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â