Sukses

CNG Belum Dapat Izin Sandar di Bintan, PLN Rugi Rp 15 Miliar

PLN siap memasok listrik untuk memenuhi kebutuhan industri dan pariwisata di Bintan, Kepulauan Riau yang mencapai 160 Mega Volt Ampere (MVA) .

Liputan6.com, Jakarta - PLN siap memasok listrik untuk memenuhi kebutuhan industri dan pariwisata di Bintan, Kepulauan Riau yang mencapai 160 Mega Volt Ampere (MVA) . Caranya dengan merelokasi pembangkit dan membangun transmisi beserta gardu induk baru.

Kesiapan pasokan listrik PLN ini mendapat perhatian dari Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andy N. Someng saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Teluk Sasah kapasitas 9 Megawatt (MW), Bintan, pada Jumat 9 Maret 2018.

Andy memastikan pembangkit di Teluk Sasah sudah selesai COD pada Oktober 2017 namun hingga saat ini belum dioperasikan oleh PLN untuk melistriki kawasan industri yang ada di Lobam, Bintan.

"Keterlambatan pengoperasian PLTMG ini disebabkan oleh ijin sandar tongkang pengangkut bahan bakar CNG (compressed natural gas) dari Batam belum diberikan dari instansi terkait, sehingga PLN mengalami kerugian sebesar Rp 15 miliar dan pelanggan industri Lobam untuk sementara tidak bisa dilayani," jelas Andy kepada wartawan, Sabtu (10/3/2018).

Andy juga menginginkan agar masalah ini harus segera diatasi agar tidak menganggu investasi di sektor industri khususnya di Lobam, kabupaten Bintan.

“Kami juga ingin memastikan sinergi antar instansi, baik pemasok gas, pemerintah daerah, dinas perhubungan laut, pengelola pelabuhan dan juga PLN. Sehingga komitmen untuk mendukung tumbuhnya industri di pulau Bintan dan mewujudkan Bintan terang benderang semakin nyata,” jelas Andy.

Sementara itu, Direktur PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto yang turut serta dalam kunjungan kerja Dirjen Listrik mengungkapkan  kondisi kelistrikan di Bintan sangat aman bahkan PLN siap memasok listrik sebesar 160 MVA.

"PLN telah tandatangani nota kesepahaman dengan investor PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) dengan daya 120 MVA dan PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) dengan daya 40 MVA pada tanggal 24 November 2017. Kami dukung investasi di kawasan industri dan pariwisata semakin membaik. Sehingga Bintan dapat menjadi tujuan wisata dan investasi saat ini dan dimasa mendatang," jelas Wiluyo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Wiluyo menjelaskan selain mengoperasikan PLTMG di Teluk Sasah, untuk memenuhi kebutuhan listrik industri dan pariwisata yang mencapai 160 MVA, PLN telah membangun transmisi 150 kV (kilo Volt) dan Gardu Induk (GI) 150 kV di Lagoi sepanjang 20 kilometer route (kmr) dari Gardu Induk 150 kV Sri Bintan.

Selanjutnya PLN akan menambahkan kapasitas daya di Gardu Induk Air Raja dari 60 MVA menjadi 120 MV yang di rencanakan selesai akhir Juni 2018. Kemudian secara bertahap kapasitas Gardu Induk Sri Bintan dan Gardu Induk Kijang semula masing-masing 30 MV akan ditambah menjadi 60 MVA yang diharapkan selesai akhir tahun 2018.

Sedangkan untuk memenuhi listrik di pulau Bintan rencana di tahun 2019 akan dibamgun pembangkit listrik bertenaga Gas berkekuatan 30 MW tentunya setelah PLTMG Teluk Sasah sudah bisa beroperasi

"Upaya yang PLN lakukan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Bintan, baik untuk pengembangan pembangunan perumahan, usaha bisnis, pariwisata maupun industryi agar perekonomian di pulau Bintan semakin meningkat dan sejajar dengan pulau Batam,” pungkas Wiluyo. (Yas)