Liputan6.com, Jakarta - Malaysia kini hadapi masalah sosial yaitu kehadiran pengemis. Hanya mengandalkan wajah memelas, pengemis diperkirakan meraup uang RM 300 atau setara Rp 1,05 juta sehari dari mengemis di persimpangan Johor Baru.
Kepala Dinas Sosial Johor Baru, di Malaysia, Normawarni Mahat menuturkan, pengemis itu muncul lantaran masalah keuangan yang dialami. Para pengemis itu pun berpindah menghindari dari razia yang digelar dinas terkait. Demikian seperti dikutip dari laman Mynewshub, Selasa (13/2/2018).
"Mereka tidak memiliki pekerjaan tetap, pencandu alkohol dan mantan pencandu narkoba," ujar Mahat.
Advertisement
Baca Juga
Mahat menuturkan, orang-orang dengan kategori itu rela mengemis karena uang yang didapat lumayan besar. Ia pun menerima keluhan dari masyarakat mengenai keberadaan para pengemis itu.
Dinas Sosial Johor Baru telah mengamankan sebagian dari para pengemis itu. Mereka merupakan dua perempuan Rohingya, bersama empat orang anaknya berusia enam bulan hingga tiga tahun, juga seorang lelaki dengan kendala fisik asal Vietnam, Mahat menuturkan, tiga pria lokal berusia 50-60 tahun juga turut dijaring.
"Tiga pria itu pernah melakukan kesalahan serupa pada 2016. Ketika itu, mereka dibebaskan dengan syarat tidak melakukan kesalahan serupa," ujar Mahat.
"Tetapi karena mengulangi kesalahan serupa, tiga orang itu akan dikirim ke lembaga amal untuk menjalani pemulihan," tambah Mahat.
Mahat pun mengimbau masyarakat dapat melaporkan para pengemis lain. Ia juga meminta masyarakat tak mudah simpati karena kondisi itu akan dimanfaatkan sebagai sumber keuangan para pengemis.
Reporter: Maulana K
Sumber: Dream.co.id
Pengemis di Dubai Bisa Raup Pendapatan Rp 1 Miliar
Sudah jadi rahasia umum bahwa Dubai merupakan kota yang memberikan kesejahteraan sangat baik bagi penduduknya. Mereka yang bekerja di kota ini bisa mendapat gaji menggiurkan, termasuk di antaranya adalah para pengemis.
Percaya atau tidak, menjadi pengemis di Dubai kini menjadi profesi yang menggiurkan. Banyak orang sengaja untuk datang ke Uni Emirat Arab dengan menggunakan visa turis selama tiga bulan. Setelahnya, mereka tak segan untuk menjalankan profesi sebagai pengemis dan meminta minta di jalan. Mengapa demikian?
Ternyata, pengemis di Dubai atau yang sering disebut dengan nama “professional beggars” bisa meraup penghasilan sebesar US$ 73.500 atau Rp 1,05 miliar per bulan. Jumlah uang ini lebih besar dibanding gaji rata-rata pekerjaan tetap tiap bulan.
Laporan mengenai kemunculan pengemis profesional di Dubai yang memanfaatkan rasa kasihan dari orang-orang di jalan sudah merebak sejak tiga tahun yang lalu. Sayangnya, meski pihak kepolisian sudah berupaya untuk menumpas keberadaan mereka, pengemis ini masih saja berkeliaran.
Berita mengenai pengemis di Dubai yang bisa mendapat uang dalam jumlah besar membuat banyak orang ingin mencobanya. Beberapa sumber melaporkan bahwa sekarang ada gerombolan Arab dan Asia membawa pengemis ke Dubai secara legal dan kemudian mengambil sebagian besar pendapatan mereka.
Bekerja sebagai pengemis atau tukang minta-minta di Dubai memang ilegal. Tapi mereka yang bekerja di bidang ini memang punya cara sendiri untuk menggaet dan meminta-minta dari korban.
Pengemis profesional ini biasanya langsung menarget penduduk Dubai yang terlihat kaya raya. Mereka kemudian mendekati dan menceritakan kisah yang mengundang empati.
Perbedaannya, jika pengemis biasanya hanya meminta uang kecil, pengemis di Dubai ini justru bisa meminta uang kasihan dalam jumlah fantastis. Seorang pengemis bahkan bisa mengantongi US$ 270 atau Rp 3,8 juta dari satu orang setelah mendengar kisahnya. Penduduk Dubai yang memberikan uang ini biasanya sengaja memberi karena kasihan.
"Mereka meyakinkan orang-orang dengan cerita agar bisa menarik simpati. Dulu saya memberi uang kepada orang-orang seperti itu pada awalnya. Kemudian saya menyadari bahwa ini telah menjadi fenomena dan mengabaikan cerita mereka," kata Nawal Al Naqbi, seorang penduduk Dubai, seperti dilansir dari odditycentral, Sabtu 13 Januari 2018.
Advertisement
Tahun Terbaik
Pemerintah daerah telah melakukan kampanye sepanjang tahun melawan para pengemis profesional ini, terutama setelah mereka menemukan fakta tentang berapa banyak uang yang dapat mereka keluarkan dari penduduk kaya di Dubai.
"Melalui perhitungan kami, kami menemukan bahwa pengemis tersebut memperoleh rata-rata hampir Dh 9.000 atau Rp 35 juta per hari. Tapi kami percaya bahwa lebih banyak uang dikumpulkan pada hari Jumat, terutama jika mereka berdiri di depan masjid, " kata Head of Markets Section di Dubai, Faisal Al Badiawi.
"Beberapa pengemis membawa paspor yang dikeluarkan dengan visa bisnis atau turis. Dalam penelusuran, kami menemukan bahwa sebagian besar pengemis telah memasuki negara tersebut secara legal dengan visa tiga bulan. Mereka kemudian mengumpulkan uang sebanyak yang mereka bisa selama berada di sini," tambah Al Badiawi.
Tahun 2017 merupakan tahun yang sangat baik bagi para pengemis profesional yang beroperasi di Dubai. Ini dikarenakan Presiden UEA menyatakan 2017 sebagai Tahun pemberian. Pihak berwenang pun meluncurkan sejumlah inisiatif untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung baik di Emirat Arab maupun di luar negeri.
Akan tetapi hal ini justru banyak dimanfaatkan dengan tidak bertanggung jawab. Sebanyak 65 pengemis profesional ditangkap tepat pada hari-hari pertama bulan Ramadan, tahun lalu, bersama dengan anggota geng yang beroperasi di belakang layar. Polisi juga meminta kepada publik untuk menelepon hotline setiap kali mereka melihat pengemis yang berkeliaran.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: