Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) angkat bicara mengenai raibnya uang dalam rekening belasan nasabah unit Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur. Dugaan awal, kemungkinan nasabah terkena aksi skimming.
“Kemungkinannya adalah skimming,” jelas Sekretaris Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto ketika dihubungi Dream, Selasa (13/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, kasus nasabah BRI di kantor unit Ngadiluwih itu sedang diinvestigasi. BRI juga mendata nasabah dan jumlah uang yang hilang serta memastikan nasabah-nasabah ini korban skimming atau bukan.
“Kalau benar skimming, kemungkinan uangnya akan diganti,” kata Bambang.
Agar nasabah lain tak mengalami kasus serupa, Bambang menyarankan penggantian PIN rutin dilakukan secara berkala. “PIN-nya harus update. Jangan yang itu-itu terus,” kata dia.
Bambang juga meminta nasabah untuk melaporkan kalau ada keganjilan di galeri ATM. Misalnya, keberadaan kamera pengintai. “Kalau ada yang mencurigakan, segera laporkan kepada kami,” kata dia.
Reporter: Arie Dwi Budiawati
Sumber: dream.co.id
Datangi Kantor BRI
Untuk diketahui, belasan nasabah mendatangi kantor BRI Unit Ngadiluwih, Cabang Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin, 12 Maret 2018. Mereka hendak meminta keterangan karena uangnya mendadak raib, padahal tidak merasa melakukan transaksi apa pun.
Salah satu nasabah BRI bernama Fendik mengaku kehilangan uang mencapai Rp 4 juta. Untuk itu, dia meminta pihak BRI untuk memblokir rekeningnya.
"Kemarin pukul 15.00 WIB, saya mendapatkan pesan SMS dari BRI. Isinya melakukan transaksi sebanyak tiga kali dengan jumlah Rp 4 juta. Padahal, saya tidak melakukan transaksi apa pun," ucapnya.
Kepala Cabang BRI Kediri, Dadi Kusnadi, mengaku telah mendapat laporan perihal kejadian ini. Ia telah meneruskan laporan tersebut ke kantor BRI pusat untuk menyelidiki penyebab berkurangnya saldo para nasabah.
"Kami tidak tahu tiba-tiba uang nasabah hilang begitu saja. Jadi, kami lapor ke pusat. Dugaan sementara, ini adalah skimming, yaitu penyadapan data nasabah, sehingga saat transaksi PIN nasabah bocor," katanya.
Ia menyebut, aduan terkait dengan uang nasabah yang hilang secara misterius itu terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Hampir setiap hari ada aduan dari nasabah terkait dengan uang nasabah yang hilang. Nominalnya juga beragam, antara Rp 2-Rp 3 juta.
Advertisement
Jangan Panik
Kapolsek Ngadiluwih AKP Sokhib Dimyati mengimbau nasabah untuk tetap tenang dan tidak panik, karena ada niat baik dari pihak bank untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Sampai detik ini, belum ada yang melapor ke kami. Kalaupun memang nantinya ada yang melapor, maka akan kita serahkan ke Polres," katanya.
Ia datang langsung ke BRI unit cabang di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, lokasi para nasabah yang mengadu karena saldo tabungan mereka berkurang misterius. Dari pemeriksaan awal, ada 16 nasabah yang mengadu hal tersebut.
"Yang mengadu kurang lebih 16 orang. Semoga tidak ada tambahan. Rata-rata ada yang Rp 5 juta, ada yang Rp 2 juta," tutur dia dia.
Slamet Wibowo selaku Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri menjelaskan, pihaknya saat ini telah meminta keterangan terkait kejadian tersebut kepada pihak bank yang bersangkutan.
"Saya masih meminta penjelasan kasus sebenarnya seperti apa, sehingga nanti kalau ada informasi dari teman-teman BRI, dan kami akan mencarikan solusi atau jalan keluarnya agar supaya nasabah tidak dirugikan," tutur Slamet Wibowo.
Ia berpesan kepada para nasabah untuk tetap tenang, karena industri keuangan akan tetap menjaga hubungan baik dengan mereka, apabila masalah masih bisa diselesaikan secara baik dan dibahas kekeluargaan. "Dan sampai saat ini, kami masih menunggu hasil investigasi internal dari bank BRI," ujarnya.