Sukses

Jelang Keputusan The Fed, Harga Emas Tertekan

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman April turun USD 90 atau 0,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas jatuh pada perdagangan Selasa karena penguatan nilai tukar dolar AS. Penguatan dolar AS ini menjelang pengumuman dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mengenai suku bunga.

Mengutip Reuters, Rabu (21/3/2018), The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya pada tahun ini di Maret ini. Rencana tersebut membuat harga emas turun 4 persen dari harga tertinggi yang telah dicapainya pada Januari lalu.

Suku bunga yang tinggi akan berdampak negatif terhadap harga emas. Kenaikan suku bunga akan meningkatkan imbal hasil obligasi dan mengurangi daya tarik logam mulia.

Kenaikan suku bunga juga mendorong penguatan dolar AS sehingga harga emas akan lebih mahal bagi para innvestor yang bertransaksi menggunakan mata uang di luar dolar AS.

Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen ke USD 1.312,16 per ounce pada pukul 1.35 siang waktu London. Sementara dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang dan imbal hasil obligasi AS naik.

Untuk harga emas berjangka AS pengiriman April turun USD 90 atau 0,5 persen ke level USD 1.311,9 per ounce.

"Semua bertanya-tanya sampa titik mana penurunan ini akan terjadi," kata analis U.S. Bank Wealth Management, Rob Haworth.

The Fed diperkirakan akan mengambil keputusan dengan sangat berhati-hati untuk menaikkan suku bunga. Hal ini tentu saja akan membantu harga emas untuk tetap bertahan di level yang ada saat ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan kemarin

Pada perdagangan sehari sebelumnya,  harga emas menguat seiring melemahnya pasar ekuitas setelah menyentuh posisi terendah dalam lebih dari dua minggu. 

Ekuitas global terjebak dalam momen terburuknya sejak November. Wall Street tergelincir setelah saham Facebook merosot usai ada laporan jika terjadi penyalahgunaan data pengguna yang menimbulkan kekhawatiran pelanggaran privasi yang lebih luas, memicu penjualan saham teknologi.    

"Kita melihat sebagian besar lebih memilih membeli emas karena adanya penurunan dalam ekuitas dan fakta bahwa pedagang percaya akan ada kenaikan suku bunga oleh The Fed," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: