Sukses

Pertamina Tangani Insiden Truk Tangki di Tol Merak

Insiden kebakaran truk tangki yang terjadi di Tol Merak arah Jakarta KM 84 telah dapat ditangani.

Liputan6.com, Jakarta - Insiden kebakaran truk tangki yang terjadi di Tol Merak arah Jakarta KM 84 telah dapat ditangani. Tim pemadam kebakaran berhasil memadamkan api pada pukul 21.10 WIB dan dilanjutkan dengan proses pendinginan serta evakuasi.

Unit Manager Communication & CSR MOR III Pertamina Dian Hapsari Firasati menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. "Kedua AMT selamat dan dalam kondiai baik," ujar dia, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/3/2018)..

Kejadian tersebut melibatkan satu unit truk tangki BBM dengan nomor Polisi A 9033 F yang berkapaaitaa 24 KL. Truk bermuatan Biosolar sebanyak 16 KL dan Pertalite sebanyak 8 KL tersebut akan menuju SPBU 34 15707 di Tangerang. Namun truk tangki tiba-tiba mengalami pecah ban dan memicu kebakaran di KM 84.

"Tim kami langsung berkordinasi dengan aparat terkait dan tim pemadam kebakaran dari TBBM Tanjung Gerem san Depot LPG Sekong langsung menuju ke lokasi untuk penanganan," kata dia..

Dian melanjutkan, pihaknya memohon maaf kepada pengguna jalan lain yang terganggu perjalanannya. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu penanganan kejadian ini. "Sehingga kejadian dapat tertangani dengan cepat," tambah dia.

 Adapun pasokan BBM untuk SPBU tujuan langsung diganti dengan pengiriman menggunakan truk tangki lain.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Pertamina Pastikan Tindak Penyelewengan Distribusi BBM

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I memastikan akan memberikan sanksi berat dan tidak memberikan toleransi terhadap perilaku nakal dan penyelewengan oknum dalam mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada masyarakat.

General Manager MOR I Erry Widiastono mengatakan, Pertamina memberikan perhatian tinggi kepada upaya positif untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Komitmen tersebut, termasuk di dalamnya upaya untuk mencegah terjadinya pengurangan volume (losses) selama proses pengantaran BBM kepada masyarakat.

“Untuk itu, kami terus berupaya melakukan perbaikan sistem secara berkelanjutan agar celah-celah untuk terjadinya penyelewengan oleh oknum-oknum awak mobil tangki BBM selama proses pengantaran dapat diminimalkan," kata Erry, di Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Erry menegaskan, Pertamina telah menyiapkan sanksi paling berat dan tidak akan mentoleransi oknum-oknum tersebut apabila terbukti masih melakukan pelanggaran.‎

Dia pun mengapresiasi laporan masyarakat yang masuk kepada Pertamina. Laporan tersebut dipastikan akan  ditindaklanjuti sesegera mungkin.

“Pertamina sangat berterima kasih atas perhatian dari masyarakat yang telah membantu kami melakukan pengawalan pendistribusian BBM, sehingga kami dapat melakukan tindakan tegas terhadap upaya kecurangan yang terjadi," ujarnya.

Saat ini, Pertamina MOR I telah membentuk tim di lapangan guna melakukan investigasi, terkait dugaan penyelewengan BBM yang diindikasi dilakukan oleh awak mobil tangki di Tapanuli Tengah.

Jika terbukti melakukan pencurian BBM, sopir mobil tangki yang bersangkutan akan langsung diberikan sanksi tegas berupa pemutusan hubungan kerja dan pelaporan ke instansi yang berwenang.

Erry menghimbau masyarakat yang mengetahui adanya indikasi tindak kecurangan, terkait dengan kegiatan distribusi BBM supaya dapat segera melaporkan kejadian tersebut disertai dengan bukti ke kontak Pertamina di 1-500-000. “Komitmen kami, setiap laporan akan tindaklanjuti hingga tuntas," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Â