Liputan6.com, Jakarta - Tepat pada hari ini atau 22 Maret, seluruh dunia merayakan Hari Air. Hari Air Sedunia dicetuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 25 tahun silam. Bagaimana cara Indonesia, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merayakan Hari Air Sedunia?
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengaku akan merayakan Hari Air Sedunia di Danau Rawa Pening, Semarang, Jawa Tengah, pada 5-6 April ini.
Advertisement
Baca Juga
"Kita fokuskan di Danau Rawa Pening. Ini buat 5 dan 6 April. Jadi semua komunitas air, sungai se-Indonesia kita minta ke sana. Masing-masing balai membawa sekitar 10-20 orang," ujarnya di Jakarta, seperti ditulis Kamis (22/3/2018).
Basuki mengungkapkan, Kementerian PUPR dan segenap komunitas air dan sungai se-Indonesia akan melakukan aksi bersih-bersih Danau Rawa Pening. Alasannya, pemerintah sudah secara konsisten dalam setahun terakhir membersihkan danau tersebut.
"Yang perlu dijaga infrastruktur air ini. Kan temanya Water for Environment (air untuk lingkungan), jadi kita akan bersihkan Danau Rawa Pening, karena kita juga harus bersihkan danau-danau dan kita pilih Danau Rawa Pening karena kita sudah mulai bekerja di sini setahun ini," ia menerangkan.
"Nah ini kita akan usahakan lebih bersih lagi. Karena ini lokasinya di Tengah Jawa, kita bangun bendungan saja susah, masa ini ada bendungan alam kita biarkan," tandas Basuki Hadimuljono.
Kementerian PUPR Target Selesaikan Monumen Kapsul pada Oktober
Kementerian PUPR menyelesaikan pembangunan Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke, Papua.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, monumen itu menyimpan mimpi dan harapan anak-anak Indonesia akan Indonesia 70 tahun mendatang. Kumpulan asa tersebut dibawa secara estafet mulai dari Aceh ke seluruh provinsi dan berakhir di Kabupaten Merauke, Papua, pada Desember 2015.
"Ide pembangunan monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu berasal dari Presiden Jokowi pada HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia tahun 2015 dan akan dibuka kembali pada 70 tahun mendatang. Kami ditugasi membangun monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu yang akan dibuka pada 2085,” jelas dia dalam keterangan tertulis di Merauke, pada 16 Maret 2018.
Menara Kapsul memiliki luas 2,5 hektare, terdiri dari satu hektare area monumen dan 1,5 hektare alun-alun. Lokasi monumen berada di depan Kantor Bupati Merauke dan dekat Bandara Mopah, sehingga akan menjadi landmark baru Kabupaten Merauke yang dapat dilihat saat pesawat mendarat.
Pembangunan dilakukan tahap I pada 2016 berupa pekerjaan pondasi dengan anggaran Rp 7 miliar. Pekerjaan dilanjutkan tahap II sejak Juli 2017 dan direncanakan selesai Desember 2018 dengan biaya konstruksi sebesar Rp 82,9 miliar melalui anggaran Ditjen Cipta Karya dengan kontraktor PT Nindya Karya.
“Mudah-mudahan akan selesai lebih cepat yakni Oktober 2018 nanti. Saat ini progres fisik telah mencapai 59 persen,” kata Basuki.
Sementara itu, Bupati Merauke Frederikus Gebze mengungkapkan, monumen ini bukanlah konstruksi biasa, tetapi merupakan karya seni sejarah untuk generasi penerus bangsa.
"Nantinya akan diceritakan dalam bentuk relief perjalanan napak tilas Indonesia. Karena itu ini ditaruh di ujung timur yang tiap hari matahari memancar bagai mata yang menggambarkan pembangunan Indonesia, "ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, monumen kapsul waktu ini akan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah favorit di Merauke. Yang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisata RI di daerah-daerah perbatasan.
Pembangunan monumen juga mengadopsi unsur budaya Papua, dimana Kapsul Waktu akan ditempatkan diatas bangunan yang terinspirasi dari menara perang Suku Dani.
Advertisement