Sukses

Impor Daging Sapi dari Brasil Tunggu Kajian Kementan

Impor daging sapi menjadi salah satu alternatif menstabilkan harga daging sapi jelang puasa dan Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah mengkaji rencana impor daging sapi dari Brasil. Impor daging sapi tersebut merupakan salah satu alternatif untuk menstabilkan harga daging sapi jelang puasa dan Lebaran 2018.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, impor daging sapi memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi yang minus 233.000 ton dari kebutuhan daging sapi sebesar 660.000 ton per tahun.

"Per tahun itu 660.000 ton. Rata-rata kalau per bulan 55.000 ton. Saya tidak hafal pasokan dalam negeri berapa. Seingat saya kita minus 233 ribu ya kurang lebih,” ujar dia di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Dia menegaskan, kepastian impor daging sapi dari negeri Samba tersebut, masih menunggu kajian yang akan dilakukan oleh Kementerian Pertanian.

"Dari Brasil menunggu pasti Kementan dulu berangkat ke sana. Kita belum bisa sebelum itu dinyatakan oke (oleh Kementerian Pertanian)," ujar dia.

 

Reporter: Wilfridus

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

RI Buka Impor Daging Sapi dari Brasil

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan pemerintah tengah mengkaji rencana impor daging sapi dari Brasil.

Rencana impor daging sapi tersebut merupakan salah satu alternatif untuk menstabilkan harga daging sapi jelang puasa dan Lebaran 2018. Pemerintah akan cek terlebh dahulu mengenai kondisi peternakan sapi di Brasil.

"Jadi tim-nya Kementerian Pertanian akan segera berangkat ke sana untuk mengecek zona mana yang bebas penyakit kuku dan mulut. Dan pemotongannya sudah memenuhi standar halal," ujar Darmin Nasution di kantornya, seperti ditulis, Kamis, 22 Maret 2018.

Darmin melanjutkan, melalui impor daging sapi tersebut pemerintah ingin harga daging dapat lebih murah pada kisaran Rp 80.000 sampai Rp 85.000 per kilogram (Kg).

Skema impor akan dilakukan dengan mengundang sejumlah perusahaan swasta dan BUMN melakukan lelang. 

"Menteri Perdagangan, akan mengundang perusahaan swasta dan BUMN untuk lelang. Artinya lelangnya itu siapa yang dapat izin dan siapa yang berani menawarkan harga yang paling murah. Harus bisa dijual sebagian paling tidak di harga rendah berkisar Rp 80.000 sampai Rp 85.000. Sekarang harga masih di atas Rp 100.000," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: