Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sedikit meningkat menjadi 2,9 persen pada Januari 2018. Sementara itu, NPL net menjadi 1,3 persen pada bulan yang sama.
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Linda Maulidina mengatakan, kenaikan tersebut merupakan efek musiman. Sebab, pada Desember tahun lalu NPL cenderung menurun.
Advertisement
Baca Juga
"NPL yang meningkat itu seasonal effect. Biasa mengalami peningkatan sedikit karena Desember menurun," ujar Linda di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Namun demikian, kredit bermasalah diprediksi masih akan mengalami penurunan sesuai dengan komitmen perbankan menurunkan NPL.
"Sudah jadi komitmen bank untuk turunkan NPL dan disertai juga dengan dukungan kebijakan pengawasan OJK untuk memastikan bank menurunkan NPL," jelasnya.
Â
Pertumbuhan Kredit
Dalam kesempatan yang sama, Linda mengatakan, pertumbuhan kredit Januari 2018 tercatat sebesar 7,4 persen year on year. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,2 persen secara year on year.
"Selain faktor permintaan kredit yang belum kuat, rendahnya pertumbuhan tersebut juga sesuai dengan pola intermediasi tahunan yang cenderung turun di awal tahun," jelasnya.
Namun demikian, Linda meyakini pertumbuhan kredit 2018 akan sesuai target yang ditetapkan yaitu pada kisaran 10 sampai 12 persen secara year on year. "Kami masih optimistis bisa dicapai. Karena kondisi perbankan, likuiditas sangat baik," jelasnya.
"Mereka punya likuiditas yang cukup. Proses konsolidasi sudah ada perbaikan signifikan, sehingga kami rasa 2018 kredit akan lebih baik dibanding 2017. Apalagi otoritas dan BI berupaya untuk mendorong bank menyalurkan kredit," tandasnya.
Reporter:Â Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement