Sukses

Target Menteri Rini, Tak Ada Lagi BUMN yang Rugi di 2018

Menteri BUMN, Rini Soemarno menargetkan sebanyak 123 BUMN untung pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno menargetkan tidak ada lagi perusahan pelat merah yang merugi pada tahun ini. Dari catatannya, hingga saat ini masih ada 12 BUMN yang merugi.

"Tinggal 12 (yang rugi). Tapi harapan saya tahun ini harusnya hilang semua," ujar Rini di acara Fun Bike dan Pesta Kuliner dalam rangka HUT ke-20 Kementerian BUMN di kantornya, Jakarta, Minggu (25/3/2018).

‎Selain itu, dia juga berharap tahun ini menjadi tahun kebersamaan bagi seluruh BUMN yang ada. Saat ini jumlah BUMN mencapai 123 perusahaan.

"Jadi saya betul-betul menginginkan tahun ini adalah tahun kebersamaan. Tahun keluarga besar BUMN," katanya. 

‎Sehingga pada tahun depan, di ulang tahun Kementerian BUMN ke-21, lanjut Rini, BUMN-BUMN ini bisa tumbuh tanpa mengalami kerugian. Dengan demikian, BUMN bisa menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.

"Sehingga nanti di tahun depan kita bisa merayakan ulang tahun kita yang ke-21 Kementerian BUMN sudah tumbuh dewasa. Kita betul-betul menjadi keluarga besar yang bahagia dan sejahtera bersama," tukasi Rini Soemarno. 

2 dari 2 halaman

Dulu Ada 26 BUMN, Kini Tinggal 12 Perusahaan yang Rugi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah mencanangkan rangkaian kegiatan HUT Kementerian BUMN yang ke-20 di Walini, Bandung Barat, pada Rabu ini. Dalam rangkaian acara ini, Rini memaparkan berbagai keinginannya ke depan terkait perkembangan BUMN.

Salah satu target yang belum tercapai dalam tiga tahun kepemimpinanya adalah mengembalikan 26 BUMN yang merugi menjadi untung.

"Saat saya masuk menjadi Menteri BUMN, ada 26 BUMN yang rugi, sebenarnya saya targetkan pada akhir 2017 tinggal 10 BUMN yang rugi, tapi meleset sedikit yakni tinggal 12 BUMN," kata Rini di Walini, pada 21 Maret 2018.

Untuk itu, dirinya meminta kepada Eselon 1 kementerian BUMN dan BUMN yang masih merugi untuk bekerja keras demi mengubah rapor negatif selama ini.

Menteri Rini menargetkan pada akhir 2018 ini setidaknya semua BUMN sudah memiliki laporan keuangan tahunan yang hijau.

Salah satu hal yang diinstruksikannya adalah meningkatkan sinergi antar-BUMN. Sebelum menjadi menteri, dirinya berpandangan bahwa BUMN ini satu sama lain saling berkompetisi, seperti BUMN perbankan dan BUMN konstruksi.

Namun tidak untuk saat ini. Rini mengubah konsep penilaian manajemen BUMN dengan memasukkan aspek sinergitas di perusahaan.

Dengan demikian, harapannya peran BUMN bagi masyarakat bisa benar-benar terealisasi.

"Makanya saya titip kepada BUMN-BUMN besar untuk gandeng BUMN yang kecil, sinergi harus dilakukan. Kalau tidak, nanti saya potong tantiem masing-masing direksi," ucap Rini.