Sukses

Mentan Amran Lantik 3 Pejabat Eselon I, Ini Posisinya

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melantik tiga pejabat eselon I di Kementerian Pertahanan (Kementan).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melantik tiga pejabat eselon I di Kementerian Pertahanan (Kementan) Auditorium Gedung F, Jakarta, pada Senin, (26/3/2018). Pelantikan dilakukan untuk Sekretaris Kementan, Direktur Jenderal Holtikultura Kementan, dan Staf Ahli Bidang Investasi Pertanian.

Dalam kesempatan kali ini pejabat eselon yang dilantik antara lain untuk posisi Seketaris Jederal Kementan ditempati oleh Syukur Iwantoro, menggantikan posisi sebelumnya yaitu Hari Priyono.

Sementara Hari Priyono, ditunjuk untuk menempati posisi Staf Ahli Bidang Investasi Pertanian dan posisi Direktur Jenderal Holtikultural ditempati oleh Suwandi.

Dalam sambutannya, Amran mengucapkan selamat kepada para pejabat eselon I yang hari ini dilantik dan menempati posisi barunya. Dia berharap, dengan posisi baru yang diterima ke depan dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

"Hari ini baru saja kita melakukan serah terima jabatan. Selamat menikmati dunia baru. Luar biasa kami percayakan sepenuhnya kepada beliau," ujar Amran saat pelantikan di Kantornya.

Oleh karena itu, Amran Sulaiman meminta agar para pejabat yang dilantik bisa menjalankan tugasnya dengan baik dengan penuh integritas. Karena ini merupakan kepercayaan negara yang diberikan sehingga harus dipertanggungjawabkan.

 

Reporter: Dwi A

Sumber: Merdeka.com

 

2 dari 2 halaman

Mentan Targetkan Ekspor 4 Juta Ton Jagung ke Filipina dan Malaysia

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menargetkan ekspor 4 juta ton jagung pada tahun ini. Jagung tersebut akan dikirim ke dua negara tetangga, yaitu Filipina dan Malaysia.

Amran mengungkapkan, pada 2016 lalu, Indonesia masih harus impor sebanyak 3,6 juta ton. Namun pada tahun ini, Indonesia justru akan mengimpor komoditas tersebut ke Filipina dan Malaysia.

"Dulu 2016 kita impor 3,6 juta ton. Kkami laporkan sekarang kita ekspor ke Filipina. Dan ada MoU dengan Menteri Filipina dan Malaysia, itu 4 juta ton nilainya Rp 12 triliun. Ini peluang emas," ujar dia di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Senin 19 Maret 2018.

Dia mengungkapkan, ekspor ini sejalan dengan peningkatan produksi jagung di dalam negeri. Berdasarkan catatan Kementan pada 2016 produksi jagung sebesar 23,58 juta ton. Kemudian pada 2017 produksi komoditas tersebut diperkirakan mencapai 27,9 juta ton.

"Dulu di tengah perkebunan sawit, orang hanya panennya rumput, sekarang panen jagung. Karena kebijakannya tepat, kuburan pun ditanami jagung di Jeneponto. Kemudian harga jagung membaik. Ke depan di Jawa Tengah pematang yang ditanami. Jadi petani tidak tunggu APBN, tapi tunggu kebijakan yang tepat," jelas dia.

Selain akan impor jagung dari Indonesia, lanjut Amran, Malaysia juga ingin belajar untuk mengembangkan perkebunan jagung dari Indonesia. Selama ini Negeri Jiran tersebut mengimpor jagungnya dari Argentina dan Amerika Serikat (AS).

"Menteri Pertanian Malaysia datang ke Indonesia, mau belajar jagung, saya katakan baik saya ajari. Biasanya mereka impor dari Argentina dan AS," tandas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Â