Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur memberikan arahan kepada para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) angkatan 2017 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Dia mengatakan, acara Presidential Lecture bertema Bersatu dalam Harmoni (unity ini harmony) yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo ini bertujuan memberikan pembekalan dan arahan bagi para CPNS milenial tersebut.
"Pembekalan dari Presiden sangat berarti bagi para CPNS yang akan jadi motor penggerak birokrasi dan tulang punggung bangsa, sebagaimana roadmap ASN (Aparatur Sipil Negara) menuju terwujudnya birokrasi berkelas dunia 2024," tutur dia di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Asman melaporkan, formasi CPNS yang dibuka pada 2017 mencapai 37.138 pada 62 kementerian dan lembaga pemerintah. Total pelamar mencapai 2,4 juta orang lebih, sementara jumlah peserta yang lolos seleksi hanya 33.155 orang.
Adapun rincian formasi tersebut adalah 34.167 formasi reguler, 2.310 formasi lulusan cumlaude, 168 formasi penyandang disabilitas, serta 493 formasi putra-putri Papua dan Papua Barat yang akan ditempatkan di lintas kementerian dan lembaga pemerintah.
Â
Selanjutnya
Acara Presidential Lecture ini merupakan rangkaian pelatihan dasar CPNS, sehingga CPNS yang tidak ditugaskan hadir di Istora Gelora Bung Karno tetap harus mengikuti teleconference melalui kantor wilayah Kemenkumham yang tersebar di 32 provinsi atau siaran langsung TVRI dan RRI.
Asman menjelaskan, jumlah ASN nasional saat ini ada sebesar 4,3 juta lebih, dengan proporsi terbesar selain guru adalah tenaga administratif sebesar 1,6 juta. Posisi-posisi itu, menurut dia, akan dominan mendapat beban menghadapi tantangan zaman ke depan.
Oleh karena itu, ia menuturkan, rekrutmen dan seleksi CPNS merupakan fokus utama pemerintah untuk memperbaiki kualitas aparatur sipil negara saat ini dan ke depan.
Indonesia dan dunia, ia menambahkan, kini sedang menghadapi perubahan cepat di era industri 4.0 yang bercirikan dominasi peran mesin dan otomatisasi, serta terintegrasinya sistem komputerisasi dan jejaring.
"Untuk itu, perlu disediakan aparatur yang berintegritas, profesional, berwawasan luas, menguasai IT, mengerti bahasa asing, dan kemampuan networking," ujar Asman.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement