Sukses

10 Ribu Kepala Keluarga di Probolinggo Akan Nikmati Gas Bumi

Jaringan gas ini akan memanfaatkan jaringan pipa induk yang sudah ada di Kabupaten Probolinggo.

Liputan6.com, Probolinggo Sekitar 10 ribu kepala keluarga (KK) di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur akan menikmati Jaringan gas (Jargas) bumi untuk keperluan sehari-hari. Keberadaan jaringan ini untuk mengurangi konsumsi gas elpiji 3 kilogram (kg).

Ribuan keluarga menengah ke bawah yang akan menikmati gas bumi itu, berada di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Leces dan Kecamatan Gending. Di mana daerah tersebut sudah dilalui jaringan pipa induk gas bumi.

Santoso, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Kabupaten Probolinggo, menuturkan, tahun ini merupakan tahapan penyusunan Front End Engineering Design (FEED). FEED ini kemudian dijabarkan dalam Detailed Engineering Design (DED).

Bila FEED dan DED, pada 2019 awal selesai, selanjutnya memasuki tahap pembangunan konstruksi. “Insyaallah pertengahan 2019, diperkirakan sudah bisa dinikmati masyarakat,” ujarnya, Kamis (29/3/2018).

Ia juga menjelaskan, Jargas ini memanfaatkan jaringan pipa induk yang sudah ada di Kabupaten Probolinggo. Diikatakan, jaringan pipa induk ini sudah ada sejak tahun 1990-an. Pipa induk ini menyuplai kebutuhan gas bumi bagi dua perusahaan, yakni PT. Kertas Leces dan PT. Sasa Inti.

“Tidak membangun jaringan pipa induk lagi, namun memanfaatkaan yang sudah ada,” kata Santoso.

Jargas ini, menurut Santoso, merupakan program pemerintah pusat untuk menekan subsidi gas elpiji 3 kilogram. Sebab dalam penggunaannya, gas bumi dipercaya jauh lebih hemat dibandingkan menggunakan elpiji.

“Saat ini, pemerintah menggalakkan gas bumi untuk rumah tangga, tujuannya untuk mengurangi subsidi elpiji 3 kilogram,” tukasnya.

Santoso menjelaskan, jaringan ini bersumber dari Surabaya, Kabupaten dan Kota Pasuruan, serta Kabupaten dan Kota Probolinggo. “Kuota kita (Kabupaten Probolinggo) paling banyak,” imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga Jauh dari Target

Target pemerintah dalam membangun jaringan gas rumah tangga sebanyak 1,9 juta Sambungan Rumah tangga (SR) sampai 2019 sepertinya tak akan terealisasi. Pasalnya, saat ini pembangunan infrstruktur tersebut masih jauh dari target.

Pelaksana tugas Direktur ‎Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan, pembangunan jaringan gas telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. 

Dalam rencana tersebut, ditargetkan 1,9 juta sambungan rumah tangga terbangun sampai 2019.

"Ini jadi perhatian Presiden dan jadi Proyek Strategis Nasional,"‎ kata Ego, di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Menurut Ego, jika pembangunan dilakukan secara konsisten dan tidak ada hambatan, sampai 2019 pembangunan jaringan gas baru mencapai 500 ribu SR. Dengan begitu, target 1,9 juta SR pada 2019 tidak akan tercapai.

Perhitungan tersebut berdasarkan realisasi pembangunan jaringan gas sejak 2009 sampai dengan 2017 dengan jumlah sambungan sebesar 228.515 SR di 15 Provinsi meliputi 32 Kabupaten Kota.

"Kalau konsisten enggak ada hambatan bisa 50 persen saja tercapai 2019. Artinya sekarang ini 350 ribu sambungan sampai 2018, nanti kami rencanakan 200 ribu sambungan jadi dapat 500 ribu sambungan," tuturnya.