Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan di awal April ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (2/4/2018), IHSG naik 5,53 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.194,5. Pada pembukaan perdagangan saham, IHSG kembali naik 12,03 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.201,02.
Indeks saham LQ45 juga menguat tipis 0,11 persen ke posisi 1006,78. Sebagian besar indeks saham acuan menguat
Advertisement
Sebanyak 131 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 32 saham melemah dan 86 saham di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.202,32 dan terendah 6.191,71.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.061 kali dengan volume perdagangan 113,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 130 miliar. Investor asing jual saham Rp 9,17 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.751.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham keuangan yang melemah 0,32 persen dan sektor industri dasar susut 0,19 persen serta perdagangan turun 0,15.
Adapun sektor saham yang menguat yakni tambang naik 0,79 persen, sektor saham barang konsumsi menanjak 0,60 persen, dan sektor saham konstruksi mendaki 0,60 persen.
Saham-saham catatkan penguatan pada awal sesi antara lain saham JSKY naik 24,67 persen ke posisi Rp 935, saham RODA melonjak 22,29 persen ke posisi Rp 428 per saham, dan saham OASA mendaki 17,07 persen ke posisi Rp 288.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham RBMS susut 10,56 persen ke posisi Rp 254, saham SMRU merosot 7,06 persen ke posisi Rp 555, saham BBYB merosot 6,59 persen ke posisi Rp 340per saham.
Bursa Asia Awali Kuartal II dengan Penguatan
Bursa Asia penguatan di awal perdagangan April ini. Hal ini dipicu penguatan kinerja ekuitas global pekan lalu, sementara dolar tetap stabil menunggu laporan hasil indikator ekonomi utama.
Melansir laman Reuters, Senin (2/4/2018), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,3 persen. Sementara indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8 persen dan Nikkei Jepang menguat tipis 0,2 persen.
Adapun Wall Street pada pekan lalu menghijau dipicu penguatan saham teknologi, mengakhiri kuartal pertama yang penuh gejolak. Sementara pada Jumat perdagangan ditutup terkait perayaan Paskah.
Indeks ekuitas dunia yang mempengaruhi Bursa Asia pada hari ini, berakhir menguat 1,2 persen pada pekan lalu. Namun bila dihitung secara kuartal, turun sekitar 1,5 persen pada kuartal pertama.
Angka ini menjauh dari rekor tertinggi akibat ketegangan perdagangan global yang meningkat, gejolak di Gedung Putih dan anjloknya saham perusahaan teknologi karena isu regulasi dan isu lainnya.
“Kami mengharapkan pertumbuhan yang kuat dan berbasis luas terus terjadi secara global,” tulis ahli strategi Barclays.
Namun mereka memperingatkan bahwa ada risiko yang mengancam, yakni proteksi perdagangan, ketidakpastian kebijakan ekonomi AS, kekhawatiran tentang volatilitas lintas pasar yang lebih tinggi dan risiko premi di pasar suku bunga.
Advertisement