Sukses

Zuckerberg Hadiri Sidang, Kapitalisasi Saham Facebook Melejit Rp 293 Triliun

CEO Facebook Mark Zuckerberg menjawab pertanyaan dari para senator Amerika Serikat mendapatkan respons positif dari investor.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Facebook Mark Zuckerberg menghadiri sidang parlemen terkait skandal pencurian data pribadi pengguna Facebook oleh konsultan politik Cambridge Analytica. Sidang itu dilakukan di Capitol Hill, Washington, pada Selasa 10 April 2018.

Pada agenda sidang ini pun dipenuhi oleh para senator dan dipercaya akan menjadi perdebatan yang sulit dalam mendiskusikan penggunaan 87 juta data pribadi pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica tersebut.

Meskipun diserang dengan banyak pertanyaan dalam kurun waktu lima jam berturut-turut, para investor berpendapat Mark Zuckerberg dipandang sangat baik dalam menanggapi dan memberikan respons terkait sidang tersebut. Demikian yang dikutip dari laman Fortune, Rabu (11/4/2018). 

Melihat respons positif dari investor tersebut, saham Facebook naik  sebesar 4,5 persen ke posisi USD 165 pada penutupan perdagangan saham Selasa waktu setempat. Hal ini merupakan kenaikan terbesar saham Facebook dalam sehari selama dua tahun terakhir bagi perusahaan tersebut. 

Kenaikan saham Facebook mendorong kapitalisasi pasar saham Facebook naik sebesar USD 21,3 miliar atau Rp 293,10 triliun (asumsi kurs Rp 13.760 per dolar Amerika Serikat).

Kapitalisasi pasar Facebook pun tercatat menjadi USD 479,4 miliar  atau sekitar Rp 6.598 triliun. Ini setara dengan mengembalikan 15 persen saham Facebook yang hilang saat isu Cambridge Analytica pertama kali muncul dan menjatuhkan nilai saham perusahaan tersebut.

 

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Kenaikan saham Facebook juga dinilai didorong dari sentimen positif pidato Presiden China Xi Jinping yang akan turunkan tarif impor dan membuat ekonomi China lebih terbuka. Ini mendorong bursa saham global positif.

Meskipun begitu, Facebook belum bisa tenang mengingat masih banyak hal yang akan ditangani oleh perusahaan ini. Saham perusahaan pun masih sekitar 11 persen di bawah harga sebelum kejadian terungkapnya pencurian data oleh Cambridge Analytica. 

Sementara itu, anggota parlemen masih mempertimbangkan apakah perlu untuk menciptakan regulasi baru pada perusahaan teknologi ke depan. Namun begitu, baik Facebook dan Twitter mendukung penuh terkait perundang-undangan bagi perusahaan teknologi untuk mengetahui harga sebuah iklan dengan perusahaan teknologi tersebut harus mengungkapkan seberapa besar mereka dibayar untuk iklan politik dalam platform mereka masing-masing. 

Tak hanya Facebook dan Twitter, senator juga mendesak Google untuk mendukung tindakan ini. Namun Google diketahui belum berkomentar apapun terkait informasi tersebut. Sebagai informasi, saham Google naik 1,5 persen pada perdagangan saham Selasa waktu setempat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Â