Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), kontraktor kontrak kerja sama yang berada di bawah pengawasan SKK Migas selalu berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan produksi minyak dan gas bumi, salah satunya dengan mengembangkan proyek lapangan gas SP.
Setelah melalui tahap fabrikasi dan sail away pada akhir Februari 2018, anjungan SPA telah terpasang di lokasi pemasangan di lepas pantai laut Jawa di dekat kompleks Bravo Flowstation. Selesainya pemasangan anjungan ini ditandai dengan telah terpasangnya riser di anjungan SPA dan B2C.
Advertisement
Baca Juga
“Progres pengembangan lapangan SP saat ini masih on the track. Kami yakin proyek ini dapat selesai dan berproduksi tepat waktu,” ujar General Manager PHE ONWJ Siswantoro M. Prasodjo dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (3/4/2018).
Proyek senilai US$ 92,7 juta ini direncanakan dapat mulai berproduksi pada September 2018 dengan peak production direncanakan sebesar 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Saat ini, aktivitas hydrotest pipeline 12” Anjungan SPA-B2C sedang dilakukan.
Hydrotest ini dilakukan untuk menguji kehandalan integritas jalur pipa baru anjungan SPA-B2C untuk menyalurkan gas bertekanan dari sumur-sumur di anjungan SPA. Aktivitas proyek ini untuk lingkup pekerjaan lepas pantai sepenuhnya dilakukan oleh tenaga kerja dalam negeri dengan melibatkan pekerja sebanyak 525 orang dengan target jam kerja aman 600 ribu jam.
Berproduksi September 2018
Proyek Anjungan SPA senilai US$ 92,7 juta ini direncanakan dapat mulai berproduksi pada September 2018 dengan peak production direncanakan sebesar 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
“Produksi dari Lapangan SP akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan dalam negeri sehingga dapat menjadi pendorong roda perekonomian industri-industri di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ,” ujar Siswantoro.
Pada 2018, target produksi minyak dan gas bumi PHE ONWJ adalah sebesar 32.300 barel per hari dan 123,5 MMSCFD.
Aktivitas proyek ini untuk lingkup pekerjaan lepas pantai sepenuhnya dilakukan oleh tenaga kerja dalam negeri dengan melibatkan pekerja sebanyak 525 orang dengan target jam kerja aman 600 ribu jam.
Advertisement