Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca kemarau dan gelombang tinggi membayangi musim mudik Lebaran 2018. Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat memicu kecelakaan.
Kepala BMKG Ida Dwikora mengatakan, ‎musim mudik yang jatuh pada pertengahan Juni 2018 memasuki musim kemarau. Suhu diperkirakan bisa mencapai 30 drajat Celsius khususnya di wilayah yang mendekati garis khatulistiwa.
Baca Juga
"Perlu kami sampaikan bahwa arus mudik nanti Indonesia sudah memasuki musim kemarau sehingga permodalan cuaca lebih ke suhu relatif tinggi bisa mencapai 30 derajat Celsius," kata Ida, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Advertisement
Ida melanjutkan, dengan cuaca kemarau akan membuat jalan kering dan berdebu.‎ Kondisi ini perlu diantisipasi dan diwaspadai agar tidak menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Selain itu, juga dapat memicu kebakaran lahan yang bisa mempengaruhi arus mudik.
"Perlu diwaspadai suhu yang tinggi dan debu. Yang perlu diantisipasi kami mendeteksi hotspot atau titik api. Ada potensi kebakaran lahan dan hutan semoga tidak berpengaruh terhadap arus mudik," dia menuturkan.
Ida mengungkapkan, untuk di Indonesia bagian Timur terutama perairan Utara Papua dan Sulawesi Utara, ada potensi mengalami gelombang tinggi. Kondisi ini pun perlu diwaspadai pada transportasi lautsaat momen mudik Lebaran 2018.
‎"Kontrasnya Indonesia bagian timur terutama di perairan Utara Papua, Sulawesi Utara, kadang-kadang terjadi siklon tropis," dia menandaskan.
Menhub Tak Anjurkan Mobil Berkapasitas Mesin Kecil Dipakai Mudik
Kementerian Perhubungan(Kemenhub) tidak menganjurkan masyarakat untuk menggunakan mobil bekapasitas mesin (cc) kecil saat mudik Lebaran 2018. Hal ini demi menjaga keselamatan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, sebagai pengalihan imbauan untuk tidak menggunakan mobil berkapasitas mesin kecil dan motor untuk mudik Lebaran, pemerintah menyiapkan fasilitas mudik gratis bagi masyarakat.
"Kami tidak menganjurkan perjalanan panjang mudik dengan kendaraan kecil dan motor, karena itu Kemenhub konsisten memberikan mudik gratis pakai Kereta, truk, kapal," kata dia di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (1‎3/4/2018).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan ‎Budi Setyadi mengungkapkan, mobil dengan kapasitas mesin kecil tidak direkomendasikan saat mudik Lebaran, karena mobil tersebut didesain untuk perkotaan bukan untuk jarak jauh.
"Sebenarnya ini kan sudah banyak mobil cc kecil 1.000 cc sebetulnya itu kan memang menjadi city car," ucapnya.
Budi melanjutkan, mobil berkapasitas mesin kecil dengan ukuran badan yang kecil, sangat rentan tidak stabil jika‎ menempuh jarak jauh dengan kecepatan tinggi. Hal ini akan membahayakan keselamatan dan memicu keselamatan.
"Bahaya sekali itu. Apalagi kalau merasa mobilnya bagus masih baru kecepatan bisa maksimal kalau kecepatannya maksimal malah tambah bahaya. Saya imbau kepada masyarakat nanti mudik menggunakan city car enggak dipaksakan. Kecepatan tinggi kena angin jadi tidak stabil," dia menandaskan.
Advertisement