Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) akan mengoperasikan kereta berfasilitas tempat tidur atau sering disebut juga Sleeper pada mudik Lebaran 2018. Layaknya berada di pesawat, harga tiket akan dibanderol sekitar Rp 900 ribu per sekali jalan.
Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro mengaku, harga tiket Kereta Sleeper ini belum diputuskan. Namun, kemungkinan bisa mencapai lebih dari Rp 900 ribu per sekali jalan.
Advertisement
Baca Juga
"(Harga tiket) belum diputuskan. Kemungkinan di atas Rp 900 ribu karena priority kan Rp 900 ribu. Tapi ini masih dihitung," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (15/4/2018).
Terpisah, VP Public Relation KAI Agus Komarudin menyebutkan kemewahan fasilitas di Kereta Sleeper ini dibandingkan dengan kereta kelas eksekutif. Kereta kelas utama ini berkapasitas 18 kursi dalam satu kereta.
"Tentunya berbeda dibanding kereta kelas eksekutif. Kalau eksekutif, kapasitas 50 penumpang, tapi Kereta Sleeper 18 penumpang dengan kursi bisa direbahkan 170 derajat, sehingga akan memberikan kenyamanan bagi penumpang untuk tidur atau istirahat selama perjalanan jauh," kata dia.
Agus menambahkan, satu Kereta Sleeper nantinya akan dirangkai dengan kereta lain, misalnya kereta Argo Anggrek, dan lainnya.
"Untuk tarif pastinya (Kereta Sleeper), masih dalam perhitungan," ujarnya.
Â
Beroperasi Mudik Lebaran
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro sebelumnya menjelaskan kereta ini nantinya akan dirangkaikan dalam satu kereta reguler dengan rute perjalanan jauh seperti ke Surabaya dan Malang.
"Rencana 4 kereta Sleeper, mudah-mudahan beroperasi pada angkutan Lebaran tahun 2018," kata Edi kepada Liputan6.com.
Dengan hadirnya kereta ini, para penumpang diharapkan lebih nyaman, mengingat selama perjalanan bisa merasakan beristirahat layaknya di kamar hotel.
Edi menjelaskan, kereta Sleeper hanya memiliki kapasitas 18 penumpang. Bagi pengguna kereta api, harus bersaing bila ingin merasakan sensasi kereta yang pertama kali ada di Indonesia ini.
Mengenai tarifnya, Edi mengaku pastinya akan mengenakan tarif yang pantas dengan pelayanan yang diberikan. "Untuk tarif mungkin akan lebih mahal dari kelas eksekutif," tegas dia.
Sleeper class ini sebenarnya bukan hal baru di sektor perkeretaapian. Beberapa negara tetangga sudah terlebih dahulu mengoperasikan kereta bertempat tidur ini, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar dan Filipina.
Dengan diproduksinya kereta sleeper ini, sekaligus membuktikan bahwa industri kereta api Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga tersebut.
Advertisement