Liputan6.com, Jakarta Kompetensi sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu yang mesti dipersiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, upaya yang dilakukan adalah dengan menggenjot vokasi atau pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, kemudian politeknik.
Menurut dia, saat revolusi industri 4.0, kebutuhan skill baru sangat berperan. Sehingga, nantinya dibutuhkan berbagai pelatihan dan kursus di bidang Internet of Things (IoT). Karena itu, pemerintah akan mendorong agar IoT ini bisa lebih terbuka lagi.
"Jadi nanti, perguruan tinggi akan didorong mata kuliah wajib berikutnya," kata Airlangga di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin 16 April 2018.
Advertisement
Airlangga menuturkan, salah satu kemampuan paling dicari di era revolusi industri 4.0 adalah coding atau pengkodean di bidang informasi teknologi (IT). "Jadi kalau untuk Internet of Things atau digitalisasi ini, masalah koding ini menjadi penting," ucap Airlangga.
Bidang lain yang paling dibutuhkan adalah analisa data atau artificial intelligence. Dan yang menjadi kunci adalah statistik.
Dia menyebut beberapa profesi yang dibutuhkan pada era digitalisasi atau revolusi industri 4.0 ini. Misalnya untuk e-commerce dibutuhkan seperti call center, customer service, dan lainnya. "Sehingga nantinya Indonesia bisa menjadi champions atau pemenang, dalam era digitalisasi ini," tambahnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga akan mengembangkan industri-industri yang memiliki nilai tambah tinggi. Salah satunya adalah industri elektronik untuk smartphone seperti di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Tantangan pemerintah selanjutnya adalah kesempatan re-skilling pada digitalisasi.
Reporter: Rohimat Nurbaya
Sumber: Merdeka.com