Sukses

Harga Tiket Rp 900 Ribu Sekali Jalan, Ini Fasilitas Kereta Mewah PT KAI

Ini fasilitas kereta mewah milik PT KAI yang dipesan untuk mudik Lebaran 2018.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia atau PT KAI (Persero) akan mengoperasikan kereta mewah dengan harga tiket Rp 900 ribu per sekali jalan. Dengan harga yang cukup mahal, kereta ini menawarkan kenyamanan serasa di pesawat kelas utama (first class).

VP Public Relation KAI Agus Komarudin menjelaskan kemewahan fasilitas di kereta Sleeper ini dibandingkan dengan kereta kelas eksekutif. Kereta kelas utama ini berkapasitas 18 kursi dalam satu kereta.

"Tentunya berbeda dibanding kereta kelas eksekutif. Kalau eksekutif, kapasitas 50 penumpang, tapi kereta Sleeper 18 penumpang dengan kursi bisa direbahkan 170 derajat, sehingga akan memberikan kenyamanan bagi penumpang untuk tidur atau istirahat selama perjalanan jauh," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (16/4/2018).

Agus menambahkan, satu Kereta Sleeper nantinya akan dirangkai dengan kereta lain, misalnya kereta Argo Anggrek, dan lainnya.

"Untuk tarif pastinya (kereta Sleeper), masih dalam perhitungan," ujarnya.

Terpisah, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengaku, harga tiket Kereta Sleeper ini belum diputuskan. Namun, kemungkinan bisa mencapai lebih dari Rp 900 ribu per sekali jalan.

"(Harga tiket kereta api) belum diputuskan. Kemungkinan di atas Rp 900 ribu karena priority kan Rp 900 ribu, tapi ini masih dihitung," kata dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Kereta Buatan Dalam Negeri

Kereta Sleeper tersebut, diakui Edy, akan menjadi produk andalan terbaru KAI yang bakal beroperasi tahun ini.

"Kita memang sedang memesan Sleeper itu ke INKA. Rencananya tahun ini kita bisa operasikan empat kereta Sleeper," kata dia.

Kereta Sleeper ini sebenarnya bukan hal baru di dunia perkeretaapian. Beberapa negara tetangga sudah terlebih dahulu mengoperasikan kereta bertempat tidur ini, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar dan Filipina.

Dengan diproduksinya kereta Sleeper ini, sekaligus membuktikan bahwa industri kereta api Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga tersebut.

Edi menargetkan empat kereta Sleeper ini bisa diselesaikan secepatnya. "Kita targetkan mudah-mudahan bisa operasi pada masa angkutan Lebaran 2018," tegas Edi.

Rencananya, kereta ini bisa dinikmati para pengguna kereta untuk perjalanan kereta jarak jauh, seperti ke Surabaya dan Malang di Jawa Timur.

Dengan adanya kereta Sleeper ini, para penumpang lebih nyaman mengingat selama perjalanan ditawarkan sensasi istirahat layaknya di kamar hotel.

"Jadi nanti aplikasinya akan dirangkaikan ke kereta reguler jarak jauh seperti KA Argo Anggrek (Gambir-Surabaya) dan KA Gajayana (Gambir-Malang)," ucap Edi.