Liputan6.com, Jakarta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan kelonggaran kepada PT Pertamina (Persero) untuk menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Euro 4.
Menteri KLHK Siti Nurbaya mengaku, sudah berdiskusi dengan Pertamina, Kementerian Perindustrian terkait penyaluran BBM dengan standar Euro 4. Hasil diskusi menyepakati adanya kelonggaran bagi kendaraan jenis tertentu dalam mengkonsumsi BBM Euro 4.
"Memang ada pengecualian, ada transisi untuk kendaraan-kendaraan tertentu, dari beberapa jenis ada relaksasinya," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Advertisement
Siti menambahkan, KLHK juga memberi kesempatan ke Pertamina untuk menyiapkan infrastruktur penyaluran dan ketersediaan pasokan BBM Euro 4. Hal ini untuk mengakomodir keluhan Pertamina yang harus mempersiapkan infrastruktur distribusi.
"Tetapi memang Pertamina bilang ke saya bahwa dia punya kesulitan. Karena setiap produk Pertamina dari awal sampai distribusi itu alat-alatnya tertentu. Itu yang kami masih mau rapat. dia minta kelonggaran terkait itu," tutur dia.
Siti pun menargetkan, ‎masa transisi selama enam bulan, sejak September 2018. Dia pun mengharapkan Pertamina bisa menyalurkan BBM dengan standar Euro 4 di daerah yang pada pendudduk terlebih dahulu.
‎"Enam bulan dari September 2018. Kami menerapkan kalau bisa di daerah yang padat dulu. kalau di daerah remote area yang penduduknya nggak banyak itu masih bisa," tandasnya.
Pertamina Batal Setop Jual Premium Saat Asian Games 2018
PT Pertamina (Persero) membatalkan rencana penghentian penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, saat pelaksanaan Asian Games dan pertemuan tahunan Badan Moneter International (IMF)-Bank Dunia ‎2018‎.
Senior Vice President ‎Fuel Marketing PT Pertamina (Persero), Gigih Wahyu Irianto mengatakan, Pertamina tetap menjual Premium saat pelaksanaan Asian Games dan pertemuan tahunan Badan Moneter International (IMF) - Bank Dunia ‎2018‎. ‎Dia menyatakan, dua ajang internasional tersebut tidak memengaruhi pasokan Premium.
‎"Enggak ada hubungan sama Premium. Premium tetap," kata Gigih, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Baca Juga
Gigih menuturkan, Pertamina telah berkomunikasi dengan Kementerian Kehutanan Lingkungan Hidup (KLHK)  terkait keputusan tersebut. ‎Serta terkait peralihan BBM dengan standar Euro 4 dilakukan secara bertahap.
"Ya KLHK kami sudah komunikasi, sama perindustrian sudah. Kami sampaikan tidak serta-merta, dan mengarah juga (menyalurkan BBM Euro 4)," tutur Gigih.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar mengungkapkan, ‎sebenarnya berdasarkan surat KLHK penjualan Premium dihentikan, saat kedua acara internasional tersebut dilaksanakan. Namun karena mempertimbangkan dinamika politik, saat ini Premium tetap dijual.
‎"Sebetulnya surat Bu menteri KLHK menghilangkan Premium. Tapi dengan dinamisasi politik saat ini agak beda," ujar dia.
Â
Â
Â
Â
Advertisement