Sukses

Menko Luhut Ungkap Dua Syarat Investasi di RI

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dua syarat investasi di Indonesia, apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia adalah negara besar dari Sabang sampai Merauke. Jika diukur dengan waktu tempuh penerbangan, membutuhkan waktu 8 jam. Sementara penerbangan Jakarta ke Tokyo, Jepang hanya 6 jam. Hal ini diungkapkan Luhut saat bertemu Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe tahun lalu.

Pernyataan tersebut dia sampaikan pula saat pidatonya di gala dinner Usindo, Washington DC, baru-baru ini. Luhut mengatakan, sangat besar peluang untuk investasi di Indonesia, seperti di Sabang, sekitar perairan Natuna dan Masela. Sambungnya, Indonesia terdiri dari 70 ribu pulau, kurang lebih 300 ribu suku, 700 bahasa daerah, 230 juta penduduk muslim. 

"Jadi pembangunan infrastruktur bukan semata-mata hanya untuk kepentingan ekonomi, tetapi juga untuk menyatukan masyarakat yang tersebar di berbagai pelosok," kata Luhut dalam keterangan resminya di Jakarta, seperti ditulis Jumat (20/4/2018).

Luhut menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya pembangunan tidak fokus di Jawa saja, tapi juga di berbagai pelosok Tanah Air. Oleh karenanya, pertumbuhan ekonomi 5,3 persen merupakan pencapaian besar. Sebenarnya, dia menambahkan, Indonesia bisa saja menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen. 

"Tapi Presiden ingin meningkatkan kesejahteraan di Indonesia Timur karena itu tidak mencapai 6 persen," ungkap mantan Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu. 

Melihat pembangunan yang terus berlanjut, Luhut bilang, Indonesia optimistis mencetak pertumbuhan ekonomi 6 persen di 2019, bahkan 7 persen di 2021. Menurutnya, pemerintah Indonesia memberikan syarat bila ingin investasi di Indonesia, yakni faktor lingkungan hidup, dan tenaga kerja yang diakui masih lemah. 

"Kita tidak mau mendapatkan teknologi kelas dua, juga harus memperhatikan isu lingkungan ini. Sedangkan untuk tenaga kerja, pemerintah fokus pada pendidikan terutama pelatihan dan pendidikan vokasi di bidang teknologi terutama di luar Jawa karena tidak ada yang peduli dengan masalah pendidikan di bidang ini di luar Jawa, padahal banyak anak muda yang cerdas," ujarnya.

Luhut menambahkan bila sekarang pergi ke pelosok Indonesia, maka akan dapat melihat pembangunan proyek infrastruktur. Contohnya di perbatasan Kalimantan dan Malaysia kini berdiri fasilitas yang layak, termasuk dari sisi keamanan. Selanjutnya tol laut yang menghubungkan antar daerah sehingga terjadi peningkatan kegiatan ekonomi karena kemudahan transportasi laut. Selain itu, sektor pariwisata dengan fokus pengembangan daerah wisata, seperti Labuan Bajo, Danau Toba, Mandalika dan Banyuwangi.

"Kami menyebutnya New Bali dan ke depan angka revenue dalam bidang pariwisata akan terus meningkat," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Luhut menyinggung soal politik terutama tahun politik dan pemilihan presiden tahun depan.

"Dari data yang saya dapat sampai hari ini, hanya ada dua kandidat yaitu Presiden Jokowi dan satu lagi," ujarnya.

Dia menambahkan ketika baru menjabat pada 2015, partai politik yang mendukung Presiden Jokowi hanya 30 persen. Kini sebaliknya Parpol yang mendukung menjadi 70 persen.

"Persoalan yang dihadapi sekarang, yaitu sosial media terutama Facebook yang dengan mudah twist berbagai isu. Saya sudah bicara dengan Menkominfo Pak Rudiantara bagaimana menghadapi hal ini, di mana Amerika mengalami hal ini dalam Pilpres lalu," terangnya.

Namun Luhut menjamin tahun politik kali ini tidak akan terjadi kegaduhan, seperti Pilkada DKI Jakarta karena Jokowi merupakan seorang muslim yang taat, sederhana, tidak menggunakan kekuasaannya untuk pribadi maupun keluarganya.

Â