Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan Indonesia telah mencapai swasembada protein. Hal ini ditandai dengan ekspor perdana produk daging ayam olahan dan pakan ternak ke tiga negara yakni Jepang, Timor Leste, dan Papua Nugini.
"Hari ini kami swasembada protein, ayam dan telur protein 17 persen, daging 18 persen," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat PT Charoen Pokphand Indonesia, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Kementerian Pertanian mencatat saat ini produksi ayam ras nasional mengalami surplus dibandingkan dengan kebutuhan nasional.
Advertisement
Baca Juga
Statistik Peternakan 2017 menunjukkan populasi ayam ras pedaging (broiler) mencapai 1,69 miliar ekor, lalu ayam ras petelur (layer) mencapai 166,72 juta ekor dan ayam bukan ras (buras) mencapai 310,52 juta ekor.
Kondisi ini menunjukkan tingkat produksi yang melebihi jika dibandingkan dengan data konsumsi daging ayam ras masyarakat Indonesia sekitar 11,5 kg per kapita per tahun, dan konsumsi telur 6,53 kg per kapita per tahun.
Selanjutnya
Oleh karena itu, kata Amran, Indonesia telah swasembada protein dan bahkan ekspor. Dia pun mengatakan polemik soal swasembada daging sapi dan sebagainya, sudah bisa terjawab melalui tersedianya protein lain yang disediakan oleh daging ayam.
"Tubuh ini tidak mengerti ayam atau sapi, yang mengerti itu protein. Ayam dan telur protein 17 persen daging 18 persen. Jadi di kepala swasembada daging, sekarang kita swasembada protein hari ini," kata dia.
“Ekspor ini adalah bukti Indonesia bisa ikut bersaing dengan negara lain dalam memproduksi daging dengan kualitas premium dan sesuai dengan persyaratan internasional,” kata dia.
Untuk diketahui, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk melepas ekspor perdana ke-2 negara, yakni untuk Republik Demokrat Timor Leste dan Jepang sebanyak 11 kontainer produk unggas, pakan Ternak dan Minuman pada Jumat 20 April 2018. Bersamaan dengan pengiriman ke-4 kalinya produk unggas 1 kontainer ke Papua Nugini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement