Sukses

AS dan China Perang Dagang, Pameran Ini Jadi Peluang RI Tingkatkan Ekspor

TEI 2018 menjadi ajang pembuktian produk unggulan Indonesia di tengah perseteruan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengungkapkan, Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 menjadi salah satu pameran dagang berkelas internasional bagi Indonesia. Adanya TEI 2018 juga menjadi ajang pembuktian produk unggulan Indonesia di tengah perseteruan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

"Saya ingin yakinkan saudara, ini waktunya kita lebih percaya diri, menjual produk kita dan meyakinkan dunia bahkan di tengah perseturuan dagang antara AS dan China, kemudian dengan Eropa. Maka peluang kita akan lebih besar. Setiap persoalan, setiap masalah ada peluang," kata dia di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Dengan begitu, Enggartiasto mengajak seluruh para pelaku usaha industri untuk bersama-sama dalam mempromosikan produk atau brand unggulan karya anak bangsa pada pagelaran Trade Expo Indonesia 2018 yang diselenggarakan pada 24-28 Oktober 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang.

"Satu kegiatan promosi bagi satu produk atau satu industri adalah sesuatu yang harus dilakukan. Karena sebaik apapun produk yang dihasilkan dan semurah apapun harga yang ditetapkan, tanpa ada promosi, maka semua itu akan sia-sia. Apalagi untuk satu brand atau satu jenis produk, maka kita memerlukan medianya. Dan media promosi yang kita lakukan dan kita meyakini masih dibutuhkan adalah TEI ini," jelas Enggartiasto.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Arlinda mengatakan, pada pameran dagang berkelas internasional kali ini, TEI 2018 menargetkan nilai transaksi sebesar US$ 1,5 miliar dan 28 visitors dari 125 negara. Kemendag juga menargetkan 1.110 peserta untuk berpartisipasi dalam pameran tersebut.

Jika dihitung dengan asumsi kurs rupiah (Jisdor) 13.800 per dolar AS, maka nilai transaksi tersebut mencapai sekitar Rp 20,70 triliun. 

"Menteri Perdagangan optimistis hasil TEI 2018 akan berkontribusi signifikan bagi kinerja ekspor Indonesia baik jangka panjang maupun pendek. Mengingat, Trade Expo Indonesia 2017 berhasil melampaui target transaksi yang dipatok di US$ 1,1 miliar, tapi mampu membukukan transaksi sebesar US$ 1,4 miliar," kata Arlinda.

 

 

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber : Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Trade Expo Indonesia 2018 kali ini, mengusung tema 'Creating Product for Global Opportunities' dengan menyuguhkan lebih dari 300 produk dan jasa yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Nantinya produk tersebut akan dibagi menjadi delapan zona, yaitu Nusantara Culinary, Crafts and Lifestyle Products, Furniture, Creative Products and Services, Manufacturing Products, Food and Beverage Products, Local Champion Products.

"Setiap hall akan dilengkapi dengan buyer service area yang siap melayani kebutuhan para buyerselama pameran," imbuhnya.

Arlinda juga menyebut, ajang bertaraf internasional kali ini adalah sebagai barometer peningkatan citra dan eskpor Indonesia yang berkesinambungan. Sebab, TEI menyediakan berbagai produk-produk berdaya saing dan menunjukan kesiapan Indonesia dalam bermitra dengan para pelaku seluruh dunia dalam mengembangkan bisnis di kancah perdagangan global.

"Ribuan produk unggulan Indonesia akan ditampilkan dalam ajang pameran dagang berkelas internasional ini. Pameran ini diharapkan mampu berkontribusi pada ekonomi nasional dan mendongkrak ekspor produk-produk dalam negeri," kata dia.

Untuk itu, Airlanda juga meminta dukungan dari semua kementerian atau lembaga terkait serta pihak-pihak terkait seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), asosiasi, para pelaku usaha, event organizer, dan penyedia tempat acara agar TEI tahun ini berjalan lancar.

"Untuk menyukseskan Trade Expo Indonesia 2018, tentunya diperlukan sinergi dan kerja sama yang erat dengan berbagai pihak," tandasnya.