Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyatakan, pembangunan jalur ganda kereta api Palembang-Prabumulih akan meningkatkan produktivitas, baik itu penumpang maupun logistik. Pasalnya, adanya proyek tersebut akan mempersingkat waktu tempuh perjalanan Palembang menuju Prabumulih atau sebaliknya.
“Untuk angkutan penumpang tentunya akan ada peningkatan karena sebelumnya Palembang-Prabumulih ditempuh selama 2 jam sekarang dapat ditempuh dalam 1 jam saja. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk dapat menggunakan moda kereta api,” jelas Budi Karya dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Advertisement
Baca Juga
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menambahkan, untuk angkutan logistik, terutama untuk batu bara, penambahan jalur kereta api ini akan meningkatkan produktivitas, baik yang dari Muara Enim ke Palembang maupun Muara Enim ke Tanjung Karang. Alasannya, di tempat jalur ganda ini, terdapat persilangan-persilangan sehingga safety dan produktivitas lebih bagus.
Budi Karya berharap dengan pembangunan jalur ganda kereta Palembang-Prabumulih dan Martapura-Baturaja ini dapat mengurangi beban di jalan karena banyak kendaraan-kendaraan berat yang mengangkut batu bara via jalur darat.
“Untuk mengurangi beban di jalan, pembangunan jalur ganda kereta api ini dibuat lebih produktif sehingga yang tadinya di jalur darat dipindahkan ke kereta api. Hal ini akan menolong angkutan batu bara di jalur darat,” ujarnya.
Sebagai informasi, total anggaran untuk pembangunan jalur ganda tersebut mencapai Rp 2,2 triliun. Rinciannya untuk Palembang-Prabumulih sebesar Rp 1,3 triliun dan sekitar Rp 800 miliar untuk Martapura-Baturaja.
Warga Palembang dan Prabumulih Segera Nikmati Jalur Ganda Kereta
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan pemasangan rel jalur kereta api ganda (double track) Palembang-Prabumulih, Sumatera Selatan, sudah rampung 50 kilometer dari total 78 km, sehingga 3 bulan ke depan bisa selesai.
"Jika dilihat perkembangan terakhir ini, kira-kira paling cepat 3 bulan lagi selesai semua," ucap Jonan di Prabumulih, Sumatera Selatan, dalam kunjungan kerjanya mengamati kemajuan proyek ini, seperti dikutip dari Antara, 10 Januari 2016.
Ia mengatakan, setelah selesai pemasangan rel ini akan dilanjutkan dengan penyesuaian sampai tidak ada ganjalan, kemudian dilanjutkan dengan switch over.
"Sejauh ini saya melihat tidak ada kendala berarti lagi," kata dia.
Pembangunan proyek ini sempat terganjal persoalan penyediaan lahan yang disebut Jonan sebagai kendala yang dihadapi pada pembangunan infrastruktur jalur kereta api di beberapa provinsi.
"Tantangannya pengadaan lahan karena banyak jalur baru yang dibuat, bukan memanfaatkan jalur yang ada sejak zaman Belanda," beber Jonan.
Menhub pun mengimbau masyarakat untuk mendukung penuh program infrastruktur dengan menjual tanah dengan harga wajar sehingga target pemerintah menyediakan jalur kereta api Trans Sumatera (Aceh-Lampung) terwujud pada 2018.
"Saat ini pekerjaan terus dilakukan, di antaranya jalur Binjai-Besitan yang sudah selesai 23 km dari total 80 km," ujar Jonan.
Menhub mengunjungi Sumsel untuk meninjau sejumlah pembangunan infrastruktur persiapan Asian Games ke-18 tahun 2018, yakni jalur kereta api ringan dalam kota (Light Rail Transit).
Advertisement