Sukses

BI Yakin Tahun Politik Berdampak Baik ke Ekonomi RI

Tahun politik juga tidak akan membuat pengusaha mengambil langkah wait and see. Ini karena di momen pesta demokrasi akan terjadi banyak konsumsi non rumah tangga.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) meyakni tahun politik akan berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi nasional. Ini salah satunya terlihat dari sektor konsumsi di masyarakat.

"Berbagai kegiatan politik berdampak positif terhadap perekonomian," kata Kepala Grup Asesmen Ekonomi Bank Indonesia (BI) Firman Mochtar dalam acara pelatihan Wartawan Bank Indonesia, di Lombok, seperti dikutip Minggu (22/4/2018).

Ia melanjutkan, tahun politik juga tidak akan membuat pengusaha mengambil langkah wait and see. Ini karena di momen pesta demokrasi akan terjadi banyak konsumsi non rumah tangga.

"Ada pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh lembaga non rumah tangga yang bisa mendorong konsumsi swasta. Ini akan berkontribusi positif pada prekonomain di 2018 - 2019," dia menambahkan.

Selain itu, Firman optimis atmosfer politik yang menyelimuti Indonesia di tahun ini tidak akan menimbulkan dampak yang negatif.

"Mengenai persepsi politik, kami yakin kita sudah cukup dewasa dan kita bisa menjaga stabilitas. Di luar pun saya beberapa kali ketemu dengan pihak luar, mereka lihat Indonesia adalah salah satu contoh demokrasi yang baik," dia menandaskan.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Ekonomi RI Diprediksi Makin Cerah, tapi Tetap Waspada Risiko Global

Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian Indonesia pada kuartal-I tahun ini tumbuh lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut ditopang oleh permintaan domestik khususnya investasi sehingga proyeksinya ekonomi nasional bisa tumbuh pada kisaran 5,1-5,5 persen di 2018. 

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan investasi menunjukkan peningkatan, baik pada investasi bangunan maupun non-bangunan.

"Investasi bangunan meningkat sejalan dengan kemajuan proyek infrastruktur oleh pemerintah dan swasta. Sementara itu, peningkatan investasi non-bangunan terutama terjadi pada sektor primer, khususnya pertambangan," kata Dody di kantornya, Kamis (19/4/2018).

Dody mengungkapkan, Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia pada kuartal I-2018 menunjukkan adanya peningkatan kegiatan dunia usaha. Diikuti oleh membaiknya kinerja korporasi non-keuangan di berbagai sektor.

"Demikian juga konsumsi swasta diperkirakan meningkat didukung oleh penguatan daya beli, seiring dengan perbaikan pendapatan dan akselerasi penyaluran bantuan sosial, serta peningkatan pengeluaran terkait Pilkada serentak," ujarnya.

Sementara itu, dia menambahkan, ekspor tumbuh positif terutama bersumber dari ekspor komoditas pertambangan dan produk manufaktur yang membaik.

"Impor juga diprakirakan meningkat khususnya barang modal dan bahan baku. Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan 2018, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1-5,5 persen (yoy)," ujarnya. 

 

Reporter : Yayu Agustini Rahayu Achmud

Sumber : Merdeka.com