Sukses

Penasihat Keuangan: Tipe Generasi Milenial Malas, Maunya Gaji Tinggi tapi Kreatif

CEO dari Jouska Indonesia, Aakar Abyasa Fidzuno, membeberkan tipe generasi milenial pada era digital saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Anak muda kini dimudahkan untuk menabung dalam banyak bentuk pada era digital saat ini. Salah satunya dengan diwujudkan dengan berinvestasi.

Melalui sesi diskusi Bukatalks, Bukalapak hari ini mengajak para anak muda khususnya milenial untuk giat dan semangat dalam berinvestasi. Adapun diskusi investasi tersebut mengangkat tema "Millennial Millionaire".

Bukatalks merupakan program yang diselenggarakan setiap bulan oleh Bukalapak dan fokus pada pembicara-pembicara yang menyajikan kisah inovatif, inspiratif, serta kreatif.

CEO dari Jouska Indonesia, Aakar Abyasa Fidzuno, menyebut pentingnya investasi di tengah era digital yang menawarkan banyak ketidakpastian. Jouska Indonesia merupakan firma penasihat keuangan independen.

"Milenial ini orangnya malas-malas yah, mereka enggak mau terlalu capek kalau bekerja, tapi inginnya gaji tinggi. Tapi karena malas inilah, mereka menjadi kreatif. Dan inilah karakter milenial, yaitu kreatif dan inovatif," tuturnya di SCTV Tower, Jakarta, seperti ditulis Rabu (25/4/2018). 

"Dan kenapa (generasi) milenial malas menabung atau investasi karena mereka tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk hal ini. Sedangkan imajinasi untuk memiliki uang yang banyak hanya bisa dilalui oleh pengalaman," tambah Aakar.

Aakar juga menjelaskan ketidakpastian yang bisa terjadi dalam kehidupan siapa pun merupakan alasan lainnya mengapa investasi untuk dilakukan sedini mungkin.

"Anda bisa mulai investasi ini pada umur yang sekarang, 20-an ini. Kita hidup di era yang serba enggak pasti, hidup juga bisa naik turun, makanya investasi ini penting untuk Anda berani lakukan," ujarnya.

Selain itu, Aakar mengungkapkan paper asset atau aset kertas merupakan produk investasi yang baik dan cocok bagi generasi milenial.

"Paper asset yang paling bagus buat generasi milenial. Dananya tidak terlalu besar bisa dimulai dengan Rp 100 ribu," tandasnya. 

2 dari 2 halaman

Generasi Milenial Serbu Prangko Dilan

PT Pos Indonesia (Persero) mengenalkan prangko terbaru dengan desain Dilan 1990 pada Selasa, 6 Maret 2018. Pencetakan prangko Dilan 1990 sekaligus mengenalkan kepada generasi milenial mengenai arti penting prangko

Manajer Komunikasi PT Pos Indonesia (Persero) Tita Puspitasari mengatakan selama ini prangko kurang dikenal di kalangan anak muda. Oleh karena itu, ini menjadi momen untuk Pos Indonesia dalam mendekatkan diri ke generasi muda.

"Sekarang ini zamannya milenial, kami ingin merangkul generasi milenial ini, sekaligus mengatakan bahwa Pos Indonesia itu masih relevan dengan generasi saat ini," ucap dia kepada Liputan6.com, pada 7 Maret 2018.

Tia menceritakan, peluncuran yang dilakukan kemarin, prangko Dilan 1990 ini langsung diburu masyarakat, terutama anak-anak muda. "Kemarin saja, setelah diluncurkan, banyak yang langsung membelinya, rame sekali, sekaligus minta tanda tangan sama para artisnya," jelas dia.

Untuk meluncurkan prangko tersebut, PT Pos Indonesia menggandeng Pidi Baiq yang juga penulis novel Dilan 1990. Adapun prangko tersebut terdiri dari empat desain yang merupakan sekuensial perjalanan kisah cinta Dilan dan Milea.

PT Pos Indonesia menyebutkan prangko Dilan 1990 dicetak terbatas, hanya sebanyak 100 ribu lembar dan telah tersedia di kantor pos mulai 6 Maret 2018. Satu lembar prangko dijual dengan harga Rp 25.000.