Sukses

Target Pembangunan Tol Cisumdawu Seksi 1, 2, dan 3 Selesai Tahun Depan

Proyek pembangunan Tol Cisumdawu Seksi 1, 2, dan 3 akan selesai pada akhir 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengunjungi proyek pengerjaan ruas Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Tol Cisumdawu) di Desa Cilengser, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (26/4/2018). Targetnya Seksi 1, 2, dan 3 tol tersebut akan selesai pada akhir 2019. 

Basuki menemukan adanya kendala pembebasan lahan, namun akhirnya bisa ditangani secara perlahan. Dia mengatakan, pembangunan ruas Tol Cisumdawu untuk Seksi 1 dan Seksi 2 sepanjang 17 km dapat selesai pada penghujung 2019.

"Secara total, Seksi 1 dan Seksi 2 selesai akhir 2019. Itu dikerjakan oleh APBN dan loan (dari China). Sementara untuk yang Seksi 3, 4, 5, dan 6, itu dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)," tuturnya di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (26/4/2018).

Dia menyatakan, progres pembebasan tanah untuk pengerjaan Seksi 1 Fase I sudah selesai 100 persen, sedangkan Seksi 1 Fase 2 telah sekitar 83 persen.

"Lahan bukan masalah di Tol Cisumdawu," kata Basuki .

Lebih lanjut dia menjelaskan, Seksi 3 hingga 6 ruas tol yang mendapatkan investasi dari PT Citra Karya Jabar Tol selaku BUJT sebesar Rp 8,4 triliun, kini sudah dalam tahap pengerjaan sepanjang 4 km di Seksi 3.

"Mudah-mudahan bisa cepat, karena enggak ada pembangunan terowongan," ucap Menteri Basuki.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan Tol Cisumdawu Seksi 2 Fase II, Yusrizal Kurniawan menyebutkan, pengerjaan Seksi 3 Tol Cisumdawu progres pembebasan lahannya sudah mencapai 99,74 persen.

"Untuk Seksi 3 Tol Cisumdawu yang dikerjakan BUJT itu, target akhir 2019 selesai. Sedangkan yang Seksi 4 dan 5 masih pembebasan lahan. Pokoknya, selesai bebasin lahan kita langsung bangun, selesai yang lain kita bangun lagi," tandasnya.

2 dari 2 halaman

Terowongan Tol Pertama RI Selesai Dibangun Akhir 2018

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pengerjaan ruas Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Tol Cisumdawu) di Desa Cilengser, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (26/4/2018). Berikut penjelasan progres pembangunan Tol Cisumdawu. 

Basuki mengatakan, pembebasan lahan Seksi 2 Fase I yang menghubungkan Ranca Kalong-Ciherang sepanjang 6,35 km telah tuntas 100 persen. Sementara pengerjaan Seksi 2 Fase II Ciherang-Sumedang sepanjang 10,7 km baru rampung 83 persen.

"Panjang total (Tol Cisumdawu) sekitar 60 km. Ini yang Seksi 2 sepanjang 17 km, termasuk terowongan. Mudah-mudahan terowongan selesai Agustus 2018," ujar dia kepada wartawan usai meninjau Tol Cisumdawu di Sumedang, hari ini. 

Terowongan atau tunnel ini adalah sebuah lorong menembus bukit dengan panjang 472 meter. Secara progres, sisi kiri terowongan sudah tembus 380 meter, dan diproyeksikan tembus total pada Agustus 2018. Sementara untuk yang sisi kanan, pengerjaan baru menembus 290 meter, dan direncanakan selesai pada Desember tahun ini.

Basuki menjelaskan, target penyelesaian konstruksi terowongan tol Cisumdawu molor dari Juni ke Agustus lebih disebabkan karena adanya rintangan teknis berupa kondisi tanah yang terhitung sulit digarap.

"Ini karena kondisi tanahnya, sehingga kalau dikeruk mudah longsor dan airnya mengalir terus. Yang lainnya kan lempungan. Kalau ada sisipan forus, airnya mengalir ke situ. Jadi harus hati-hati dan progresnya lebih lama," tuturnya.

Adapun pembangunan Seksi 2 Tol Cisumdawu ini merupakan porsi pemerintah dengan bantuan dana pinjaman dari China. Secara keseluruhan, nilai kontrak pengerjaan Tol Cisumdawu Seksi 2 sebesar Rp 3,5 triliun, di mana sebanyak Rp 890 miliar disisihkan untuk membuat terowongan.

Pembuatan terowongan dilakukan oleh empat kontraktor, yakni Metallurgy Corporation of China (MCC), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya, dan PT Nindya Karya (Persero).

Basuki menyatakan, meskipun ada keterlambatan pengerjaan Tol Cisumdawu, namun proyek masih bisa terus dilanjutkan dengan aman.

"Buat saya enggak masalah, yang penting masih dalam penanganan," tandas dia.